Jejak Karier Gajah Mada, Anggota Bhayangkara hingga Mahapatih Majapahit yang Melegenda
loading...
A
A
A
MAHAPATIH Gajah Mada meniti kariernya dari bawah dengan mengawal Raja Majapahit. Saat itu Gajah Mada menjadi salah satu pasukan elite pengawal Raja Jayanagara. Gajah Mada memulai karier militernya dari bawah dari anggota hingga menjadi bekel bhayangkara atau komandan pasukan Bhayangkara.
Kiprahnya di pasukan Bhayangkara itu pula Gajah Mada berhasil menyelamatkan Jayanagara dari pemberontakan oleh pejabat istana Ra Kuti.
Gajah Mada berhasil menyelamatkan Jayanagara dengan membawanya mengungsi ke sebuah desa bernama Badander.
Di Badander itu Jayanagara didampingi oleh sekitar 15 orang dari pasukan Bhayangkara, pasukan elite penjaga raja Majapahit. Tentu hal ini tak mudah misi mengungsikan Jayanagara penuh resiko dengan segala ancaman pertumpahan darah.
Sebagaimana dikutip dari "Gajah Mada : Pahlawan Persatuan Nasional" dari Muhammad Yamin, menyebutkan pada akhirnya Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan Ra Kuti, yang menjadi pejabat dharmaputra di istana Majapahit. Ra Kuti pun berhasil dibunuh dengan strategi cerdik dari Gajah Mada.
Setelah negeri aman, buyut Badander tinggal di belakang tidak ikut Gajah Mada terbukti dengan segala keberanian hati dan kecerdasan otak menjalankan usaha dengan berhasil. Sesudah itu, dia dipertahankan sebagai bekel Bhayangkara, hingga akhirnya mengambil cuti.
Dua bulan lamanya dia tidak bekerja, selainnya dari makan palapa. Namun, raja dan negara tidak lupa akan jasanya. Setelah dua bulan tidak bekerja, Gajah Mada diangkat menjadi patih daerah Kahuripan, di daerah Kediri. Pangkat ini penting sekali karena dari sinilah karier Gajah Mada membangun pemerintahan di mulai. Selama dua tahun lamanya atau pada 1319-1321, dia memangku pekerjaan itu.
Karena dipandang cakap dan berani, setelah dua tahun lamanya, Gajah Mada dipindahkan dari Kediri. Gajah Mada kemudian diangkat menjadi Patih Daha di sekitar Malang, untuk menggantikan Arya Tilam yang baru meninggal.
Kiprahnya di pasukan Bhayangkara itu pula Gajah Mada berhasil menyelamatkan Jayanagara dari pemberontakan oleh pejabat istana Ra Kuti.
Gajah Mada berhasil menyelamatkan Jayanagara dengan membawanya mengungsi ke sebuah desa bernama Badander.
Di Badander itu Jayanagara didampingi oleh sekitar 15 orang dari pasukan Bhayangkara, pasukan elite penjaga raja Majapahit. Tentu hal ini tak mudah misi mengungsikan Jayanagara penuh resiko dengan segala ancaman pertumpahan darah.
Sebagaimana dikutip dari "Gajah Mada : Pahlawan Persatuan Nasional" dari Muhammad Yamin, menyebutkan pada akhirnya Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan Ra Kuti, yang menjadi pejabat dharmaputra di istana Majapahit. Ra Kuti pun berhasil dibunuh dengan strategi cerdik dari Gajah Mada.
Setelah negeri aman, buyut Badander tinggal di belakang tidak ikut Gajah Mada terbukti dengan segala keberanian hati dan kecerdasan otak menjalankan usaha dengan berhasil. Sesudah itu, dia dipertahankan sebagai bekel Bhayangkara, hingga akhirnya mengambil cuti.
Dua bulan lamanya dia tidak bekerja, selainnya dari makan palapa. Namun, raja dan negara tidak lupa akan jasanya. Setelah dua bulan tidak bekerja, Gajah Mada diangkat menjadi patih daerah Kahuripan, di daerah Kediri. Pangkat ini penting sekali karena dari sinilah karier Gajah Mada membangun pemerintahan di mulai. Selama dua tahun lamanya atau pada 1319-1321, dia memangku pekerjaan itu.
Karena dipandang cakap dan berani, setelah dua tahun lamanya, Gajah Mada dipindahkan dari Kediri. Gajah Mada kemudian diangkat menjadi Patih Daha di sekitar Malang, untuk menggantikan Arya Tilam yang baru meninggal.