Kisah Sarip Tambak Oso, Pendekar Besi Kuning Berjuluk Robin Hood asal Sidoarjo

Minggu, 10 Desember 2023 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Dalam kisah lain yang berkembang di tengah masyarakat, Dusun Tambak Oso terbelah menjadi dua bagian, dan dipisahkan oleh aliran sungai. Dua wilayah dusun tersebut, masing-masing memiliki pendekar yang sangat sakti, yakni Sarip, dan Paidi di sisi seberang sungai.

Kisah Sarip Tambak Oso, Pendekar Besi Kuning Berjuluk Robin Hood asal Sidoarjo


Sarip yang dikemudian hari dikenal sebagai Sarip Tambak Oso, dikenal sebagia jagoan yang mudah tersulut emosinya dan memiliki hati yang keras. Tetapi, dia juga dikenal sangat menyayangi rakyat miskin.

Sosok legenda yang tumbuh di era kolonial Belanda tersebut, dikenal sebagai maling budiman. Dia sering mencuri di rumah-rumah orang kaya Belanda, serta orang kaya pribumi yang suka menindas rakyat. Hasil curiannya, tidak dinikmati sendiri oleh Sarip Tambak Oso, melainkan dibagikan kepada rakyat miskin di sekitarnya.

Kisah Sarip Tambak Oso sebagai maling dermawan, layaknya Robin Hood yang melawan kebengisan para bangsawan kaya di Kerajaan Inggris tersebut, juga diungkap dalam buku berjudul "Peran Ibu dalam Cerita Tambak Oso" yang merupakan hasil penelitian dari Mashuri, dan Naila Nilofar.

Dalam buku yang diterbitkan Balai Bahasa Surabaya tersebut, disebutkan, secara personal Sarip memang berkarakter kurang terpuji. Ia digambarkan sebagai seorang berandal dan pemuda nakal. Namun kenakalannya digunakan untuk membantu orang miskin, semacam Robin Hood. Dia juga berani melawan Kompeni Belanda.

Bahkan, dalam cerita-cerita yang ditampilkan dalam pertunjukan Ludruk, Sarip Tambak Oso selalu membuat Kompeni Belanda marah dan menjadi sasaran perburuan hidup atau mati. Sarip Tambak Oso juga tak segan untuk membuat kegaduhan, dan melakukan perlawanan kepada Kompeni Belanda.



Dalam kisah di pertunjukan Ludruk, Sarip Tambak Oso juga pernah dikisahkan membunuh Lurah Gedangan yang merupakan kepanjangan tangan dari Kompeni Belanda. Pembunuhan ini, dilakukan Sarip Tambak Oso menggunakan pisau dapur yang menjadi senjata andalannya.

Sarip Tambak Oso murka dan membunuh Lurah Gedangan, karena melihat ibunya dianiaya oleh Lurah Gedangan hanya gara-gara tidak membayar pajak tanah yang dijadikan tambak kepada Pemerintah Kolonial Belanda.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6904 seconds (0.1#10.140)