Bandara Buntu Kunik Toraja Layani Pesawat ATR-72 Mulai Agustus
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah, menyampaikan kabar gembira terkait progres pembangunan Bandara Internasional Toraja Buntu Kunik di Tana Toraja. Bandara itu disebutnya bisa melayani penerbangan pesawat dengan tipe ATR-72.
Informasi perihal perkembangan progres pengembangan Bandara Buntu Kunik dibahas Gubernur Nurdin usai bertemu Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel , Selasa (4/8/2020) kemarin.
Ia pun membicarakan hal itu dengan Chief Executive (CEO) Garuda Indonesia Region IV Kalimantan Sulawesi dan Papua, Aryo Wijoseno. “Bandara Toraja, kita sudah bicarakan bersama Pak Aryo pimpinan Garuda Makassar. Bandara Toraja ini sudah rampung, Insya Allah Agustus ATR 72 sudah bisa,” ungkap Gubernur Nurdin, dalam keterangan persnya, Rabu (5/8/2020).
Gubernur Nurdin sendiri meminta kepada pemerintah pusat untuk memaksimalkan dengan landasan pacu 2.600 meter. Saat ini, pembangunannya telah sampai 1.400 meter dan sudah bisa melayani pesawat jenis ATR-72.
Sedangkan untuk kereta api Makassar-Parepare, saat ini berfokus pada pembebasan lahan. “Sekarang pembebasan lahan yang kita fokus supaya pekerjaan bisa lancar," ucap dia.
"Harapan kita, akhir tahun sudah bisa (dioperasikan) tetapi belum (sampai) Makassar. Dari Garongkong, Semen Bosowa dan Semen Tonasa itu sudah bisa, Insyaallah,” pungkas mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.
Informasi perihal perkembangan progres pengembangan Bandara Buntu Kunik dibahas Gubernur Nurdin usai bertemu Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel , Selasa (4/8/2020) kemarin.
Ia pun membicarakan hal itu dengan Chief Executive (CEO) Garuda Indonesia Region IV Kalimantan Sulawesi dan Papua, Aryo Wijoseno. “Bandara Toraja, kita sudah bicarakan bersama Pak Aryo pimpinan Garuda Makassar. Bandara Toraja ini sudah rampung, Insya Allah Agustus ATR 72 sudah bisa,” ungkap Gubernur Nurdin, dalam keterangan persnya, Rabu (5/8/2020).
Gubernur Nurdin sendiri meminta kepada pemerintah pusat untuk memaksimalkan dengan landasan pacu 2.600 meter. Saat ini, pembangunannya telah sampai 1.400 meter dan sudah bisa melayani pesawat jenis ATR-72.
Sedangkan untuk kereta api Makassar-Parepare, saat ini berfokus pada pembebasan lahan. “Sekarang pembebasan lahan yang kita fokus supaya pekerjaan bisa lancar," ucap dia.
"Harapan kita, akhir tahun sudah bisa (dioperasikan) tetapi belum (sampai) Makassar. Dari Garongkong, Semen Bosowa dan Semen Tonasa itu sudah bisa, Insyaallah,” pungkas mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.
(tri)