Ngeri, Jasad Warga Labura yang Dimangsa Buaya Ditemukan Tanpa Kepala
loading...
A
A
A
LABUHANBATU UTARA - Setelah tujuh hari hilang diterkam buaya, akhirnya jasad Ponidi (47) ditemukan tanpa kepala di Sungai Parit Cina, Simangalam, Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Sabtu (1/8/2020).
Warga kemudian membawa jasad korban ke rumah duka. Setelah dimandikan dan disalatkan, jasad Ponidi dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Tanjung pasir. (BACA JUGA:Terpeleset Lalu Jatuh dari Perahu, A Latif Hilang di Waduk Jatiluhur)
Pencarian tak kenal lelah warga dibantu tiga pawang buaya dari Riau, selama tujuh hari ini, akhirnya membuahkan hasil. Sebelum memulai pencarian korban, tiga orang pawang buaya terlebih dulu melakukan ritual doa meminta agar jasad korban segera ditemukan. (BACA JUGA: Perahu Pecah, Nelayan Simalungun Tewas di Danau Toba )
Enam jam setelah dilakukan ritual, akhirnya korban berhasil ditemukan warga diradius satu kilo meter dari lokasi kejadian. Warga langsung memberitahukan kepada petugas BPBD Labura, aparat kepolisian dan TNI agar mayat segera dievakuasi. (BACA JUGA: Karaoke Berujung Maut, Gadis Asahan Tewas dengan Mulut Berbusa )
Ironisnya saat petugas mengevakuasi, ternyata jasad korban sudah tidak utuh lagi. Bagian kepala korban hilang diduga turut dimakan buaya. Petugas langsung membawa jasad korban ke rumah duka untuk segera dimakamkan.
Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Ponidi tiba di rumah duka. Istri korban tampak histeris. Dia tidak menyangka nasib suaminya berujung tragis dimangsa buaya berukuran besar saat ingin menyeberangi sungai.
Polisi juga mengidentifikasi dan memastikan kepada pihak keluarga, apakah jasad ini benar korban yang hilang diterkam buaya sepekan lalu. Setelah memilih ciri ciri mayat, istri korban memastikan kalau mayat ini benar adalah suaminya.
Kapolsek Kualuh Hulu AKP Sahrial Sirait mengatakan, korban Ponidi yang tewas diterkam buaya sepekan lalu sudah ditemukan oleh warga berjarak satu kilometer dari lokasi kejadian korban diserang.
"Korban ditemukan tapi tubuhnya sudah tidak utuh lagi, bagian kepalanya hilang. Kami mengimbau warga berhati hati jika hendak ke sungai," kata AKP Sahrial.
Sementara itu, warga berharap petugas BBKSDA Sumut segera menangkap buaya ganas di Sungai Parit Cina. Menurut informasi warga setempat, jumlah buaya ganas di sungai itu cukup banyak.
Warga kemudian membawa jasad korban ke rumah duka. Setelah dimandikan dan disalatkan, jasad Ponidi dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Tanjung pasir. (BACA JUGA:Terpeleset Lalu Jatuh dari Perahu, A Latif Hilang di Waduk Jatiluhur)
Pencarian tak kenal lelah warga dibantu tiga pawang buaya dari Riau, selama tujuh hari ini, akhirnya membuahkan hasil. Sebelum memulai pencarian korban, tiga orang pawang buaya terlebih dulu melakukan ritual doa meminta agar jasad korban segera ditemukan. (BACA JUGA: Perahu Pecah, Nelayan Simalungun Tewas di Danau Toba )
Enam jam setelah dilakukan ritual, akhirnya korban berhasil ditemukan warga diradius satu kilo meter dari lokasi kejadian. Warga langsung memberitahukan kepada petugas BPBD Labura, aparat kepolisian dan TNI agar mayat segera dievakuasi. (BACA JUGA: Karaoke Berujung Maut, Gadis Asahan Tewas dengan Mulut Berbusa )
Ironisnya saat petugas mengevakuasi, ternyata jasad korban sudah tidak utuh lagi. Bagian kepala korban hilang diduga turut dimakan buaya. Petugas langsung membawa jasad korban ke rumah duka untuk segera dimakamkan.
Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Ponidi tiba di rumah duka. Istri korban tampak histeris. Dia tidak menyangka nasib suaminya berujung tragis dimangsa buaya berukuran besar saat ingin menyeberangi sungai.
Polisi juga mengidentifikasi dan memastikan kepada pihak keluarga, apakah jasad ini benar korban yang hilang diterkam buaya sepekan lalu. Setelah memilih ciri ciri mayat, istri korban memastikan kalau mayat ini benar adalah suaminya.
Kapolsek Kualuh Hulu AKP Sahrial Sirait mengatakan, korban Ponidi yang tewas diterkam buaya sepekan lalu sudah ditemukan oleh warga berjarak satu kilometer dari lokasi kejadian korban diserang.
"Korban ditemukan tapi tubuhnya sudah tidak utuh lagi, bagian kepalanya hilang. Kami mengimbau warga berhati hati jika hendak ke sungai," kata AKP Sahrial.
Sementara itu, warga berharap petugas BBKSDA Sumut segera menangkap buaya ganas di Sungai Parit Cina. Menurut informasi warga setempat, jumlah buaya ganas di sungai itu cukup banyak.
(awd)