TMMD 108 Kodam V/Brawijaya Wujudkan Masyarakat Produktif Saat Pandemi

Jum'at, 31 Juli 2020 - 08:57 WIB
loading...
TMMD 108 Kodam V/Brawijaya Wujudkan Masyarakat Produktif Saat Pandemi
Kapendam V/Brawijaya, Kolonel Arm Imam Haryadi memakaikan masker kepada warga Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung.Foto/Pendam V
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 di Jawa Timur belum mereda, namun kondisi ini tidak menghalangi Satgas TMMD di wilayah Kodam V/Brawijaya menyelesaikan berbagai pembangunan di lokasi TMMD 108 ini.

TMMD yang diadakan selama 30 hari sejak 2 Juli itu sasarannya selain Kabupaten Tulungagung, juga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Beberapa fasilitas umum pun mulai kelihatan di lokasi TMMD.

(Baca juga: Putra Putri Jawa Timur Jadi Lulusan Terbaik IPDN Angkatan XXVII )

Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Arm Imam Haryadi menyebutkan, jika TMMD 108 di Jawa Timur baru saja ditutup. Hasil karya kemanunggalan TNI dan rakyat yang dikerjakan selama masa pandemi sudah dirasakan masyarakat di wilayah sasaran TMMD 108.

Salah satunya jalan beton sepanjang 1.300 meter dengan lebar 3 meter di Desa Pandansari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Jalan tersebut mulai bisa dilintasi oleh masyarakat.

TMMD 108 Kodam V/Brawijaya Wujudkan Masyarakat Produktif Saat Pandemi

Satgas TMMD 108 dan masyarakat Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, menyelesaikan pembangunan jalan.Foto/Pendam V

Tidak hanya itu saja, di desa itu terdapat beberapa rumah milik warga yang dijadikan sasaran pelaksanaan RTLH. Pembangunan itu dilakukan langsung oleh Satgas TMMD Kodim 0821/Lumajang. “Ada 10 rumah warga yang jadi sasaran pelaksanaan RTLH,” kata Imam, Kamis (30/7/2020).

Bahkan, kata Kolonel Imam, pembangunan di lokasi TMMD itu mendapat respon positif dari masyarakat. Itu terlihat ketika masyarakat di lokasi TMMD ikut berpartisipasi menyelesaikan berbagai pengerjaan fasilitas umum di desa mereka.

“Tanpa diminta, warga berbondong-bondong ikut serta membangun. Adanya TMMD ini, ternyata mampu menggugah semangat kegotong-royongan masyarakat. Itu menjadi salah satu tujuan dilaksanakannya TMMD saat ini,” jelasnya.

Ternyata, hal serupa pun juga terjadi di lokasi TMMD di Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung. Beberapa waktu lalu, ujar Kapendam, perbaikan rumah milik Widji (74), salah satu warga Desa Ngepoh, berhasil memancing semangat gotong-royong warga sekitar.

(Baca juga: Libatkan Babinsa Bagikan Sembako, Khofifah: Pasti Tepat Sasaran )

Ia menilai hal itu merupakan bukti jika TNI dan masyarakat di lokasi TMMD memiliki visi dan misi yang sama dengan adanya TMMD 108 saat ini. “Khususnya demi kemajuan Desa yang menjadi sasaran TMMD saat ini. Inilah bukti Kemanunggalan antara TNI dan rakyat,” katanya.

Untuk diketahui, program TMMD 108 di wilayah Kodam V/Brawijaya saat ini, merupakan bentuk komitmen TNI-AD untuk terus berperan, sekaligus membangun bersama komponen bangsa, baik secara sinergi dan berkesinambungan. Program itu juga menyasar daerah terpencil maupun terisolir yang minim akan insfrastruktur.

Tak tanggung-tanggung, penyelenggaraan program itupun menggunakan strategi pembangunan berbasis masyarakat. Strategi itu, masyarakat berada pada posisi pengambil keputusan sekaligus subjek pembangunan.

“Perencanaan sasaran TMMD merupakan hasil dari usulan masyarakat yang disampaikan secara berjenjang dari Babinsa secara bottom up,” jelas Imam Haryadi.

Dia menambahkan, tujuan utama TMMD ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mewujudkan kemanunggalan dan keterpaduan antara TNI dan masyarakat di saat pandemi.

Almamater Akademi Militer 1997 itu mengungkapkan jika kemanunggalan itu nyata adanya di lokasi TMMD saat ini. Itu terlihat ketika tingkat partisipasi masyarakat, baik di lokasi TMMD Tulungagung maupun Lumajang, cukup tinggi.

“Kontribusi masyarakat yang cukup tinggi dan pemberdayaan di lokasi TMMD, itu menjadi acuan dan tujuan utama adanya TMMD ini. Seperti adanya pembangunan jalan setapak sepanjang 1,3 kilometer dan lebarnya 8 meter di Desa Pandansari Lumajang, warga bahkan menghibahkan sebagian tanah mereka untuk kepentingan desanya,” terangnya.

Meski begitu, imbuh Kolonel Imam, selama berlangsungnya TMMD di dua wilayah itu, protokol kesehatan pun tetap diberlakukan. Pasalnya, penerapan itu sesuai dengan adanya instruksi langsung dari Pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.

“Kita tetap harus bekerja untuk mewujudkan masyarakat yang produktif. Kuncinya sangat sederhana, selama TMMD berjalan anjuran Pemerintah terkait protokol kesehatan tetap kita terapkan di masyarakat,” pungkas Imam.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2938 seconds (0.1#10.140)