Libatkan Babinsa Bagikan Sembako, Khofifah: Pasti Tepat Sasaran
loading...
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat membagikan paket sembako di Makodam V Brawijaya.Foto/Lukman Hakim
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa membantu membagikan paket sembako secara simbolis yang dibagikan Kodam V/Brawijaya, Selasa (12/5/2020). Setidaknya, ada sebanyak 10.000 paket sembako dan 5.000 hand sanitizer.
Paket sembako dan hand sanitizer tersebut akan dibagikan ke masyarakat di 38 kabupaten kota di Jatim dengan melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa). “Pembagian paket sembako sebagai bentuk jaring pengaman sosial melalui Babinsa sangat tepat. "Kalau ingin tahu data tentang desa tanyakan Babinsa. Berapa jumlah kambing mereka hafal. Berapa jumlah ayam di desa mereka hafal," kata Khofifah.
Khofifah pun mengapresiasi kebijakan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah membagikan sembako dengan melibatkan Babinsa.
Bahkan, para Babinsa itu juga hafal siapa saja warga desa dan jumlahnya yang mendapatkan bantuan dari dana desa, bantuan sosial, sampai PKH (program keluarga harapan). “Babinsa ini yang paham tentang desa. Sehingga penyaluran bantuan pasti tepat sasaran,” ujarnya.
Namun, kata dia, jika ada yang belum tersisir atau terdata, maka para Babinsa dengan senang hati akan mendata kembali siapa yang belum menerima bantuan sosial atau jaring oengaman sosial lainnya. “Tentunya semua saling melengkapi. Ada bantuan dari pusat, pemerintah provinsi dan pemkot atau pemkab yang harus diatur agar tidak ada yang menerima lebih dari satu bantuan,” tuturnya.
“Ini menjadi bagian penting, saat bantuan dari pemerintah berlapis-lapis untuk jaring pengaman sosial. Pusat menyiapkan, pemprov menyiapkan, pemkab dan pemkot menyiapkan, tapi masih kita dengar ada bantuan yang belum sampai. Kali ini dengan cara yang sangat strategis, Pak Pangdam V/Brawijaya menyiapkan format melalui Babinsa,” pungkasnya.
Paket sembako dan hand sanitizer tersebut akan dibagikan ke masyarakat di 38 kabupaten kota di Jatim dengan melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa). “Pembagian paket sembako sebagai bentuk jaring pengaman sosial melalui Babinsa sangat tepat. "Kalau ingin tahu data tentang desa tanyakan Babinsa. Berapa jumlah kambing mereka hafal. Berapa jumlah ayam di desa mereka hafal," kata Khofifah.
Khofifah pun mengapresiasi kebijakan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah membagikan sembako dengan melibatkan Babinsa.
Bahkan, para Babinsa itu juga hafal siapa saja warga desa dan jumlahnya yang mendapatkan bantuan dari dana desa, bantuan sosial, sampai PKH (program keluarga harapan). “Babinsa ini yang paham tentang desa. Sehingga penyaluran bantuan pasti tepat sasaran,” ujarnya.
Namun, kata dia, jika ada yang belum tersisir atau terdata, maka para Babinsa dengan senang hati akan mendata kembali siapa yang belum menerima bantuan sosial atau jaring oengaman sosial lainnya. “Tentunya semua saling melengkapi. Ada bantuan dari pusat, pemerintah provinsi dan pemkot atau pemkab yang harus diatur agar tidak ada yang menerima lebih dari satu bantuan,” tuturnya.
“Ini menjadi bagian penting, saat bantuan dari pemerintah berlapis-lapis untuk jaring pengaman sosial. Pusat menyiapkan, pemprov menyiapkan, pemkab dan pemkot menyiapkan, tapi masih kita dengar ada bantuan yang belum sampai. Kali ini dengan cara yang sangat strategis, Pak Pangdam V/Brawijaya menyiapkan format melalui Babinsa,” pungkasnya.
(msd)
Lihat Juga :
