Kisah Pelarian Pembesar Mataram Syekh Pandan Jati Akibat Dituduh Korupsi Berujung Jadi Wali di Pemalang
loading...
A
A
A
Mereka lalu meminta Mbah Bantarbolang untuk kembali, namun gagal. Bahkan, Mbah Bantarbolang meminta kepada Syekh Pandan Jati untuk memimpin padepokan itu. Sebagai murid yang berbakti, dia melaksanakan titah sang guru untuk memimpin padepokan hingga akhir hayatnya.
Sebagian masyarakat setempat berpendapat, bahwa makam Syekh Pandan Jati ada di Bantarbolang. Namun, sebagian orang menyebut jika di makam yang ada di Bantarbolang hanyalah petilasan dari Syekh Pandan Jati.
Beberapa sumber menyebutkan, bahwa Syekh Pandan Jati berkelana ke wilayah selatan untuk menyebarkan agama Islam, lalu kembali ke Mataram, setelah diketahui bahwa tuduhan korupsi kepadanya itu keliru atau tidak benar.
Meski demikian, lokasi yang dipercaya sebagai makam Syekh Pandan Jati, hingga kini selalu ramai diziarahi masyarakat. Para peziarah akan semakin memadati makam tersebut, saat Kamis malam, atau malam Jumat.
Warga yang tinggal di sekitar lokasi makam Syekh Pandan Jati, Wastori mengatakan, jika di hari Kamis malam, atau malam Jumat, tempat itu selalu ramai oleh peziarah. Menurutnya, kebanyakan peziarah berasal dari luar daerah, terutama dari Jawa Barat, seperti Subang, dan Indramayu. "Kalau hari Kamis Wage atau menjelang Jumat Kliwon banyak yang ziarah," katanya, Jumat (5/5/2023).
Keberadaan Syekh Pandan Jati, sangat terkait erat dengan penyebaran Islam di wilayah Pemalang, pada tahun 1500-1586. Bahkan, Syekh Pandan Jati dipercaya sebagai seorang alim yang dijukuki sebagai wali. Syekh Pandan Jati dipercaya merupakan murid Mbah Bantarbolang, yang nama besarnya kini diabadaikan menjadi nama desa dan kecamatan di Kabupaten Pemalang.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
Sebagian masyarakat setempat berpendapat, bahwa makam Syekh Pandan Jati ada di Bantarbolang. Namun, sebagian orang menyebut jika di makam yang ada di Bantarbolang hanyalah petilasan dari Syekh Pandan Jati.
Beberapa sumber menyebutkan, bahwa Syekh Pandan Jati berkelana ke wilayah selatan untuk menyebarkan agama Islam, lalu kembali ke Mataram, setelah diketahui bahwa tuduhan korupsi kepadanya itu keliru atau tidak benar.
Meski demikian, lokasi yang dipercaya sebagai makam Syekh Pandan Jati, hingga kini selalu ramai diziarahi masyarakat. Para peziarah akan semakin memadati makam tersebut, saat Kamis malam, atau malam Jumat.
Warga yang tinggal di sekitar lokasi makam Syekh Pandan Jati, Wastori mengatakan, jika di hari Kamis malam, atau malam Jumat, tempat itu selalu ramai oleh peziarah. Menurutnya, kebanyakan peziarah berasal dari luar daerah, terutama dari Jawa Barat, seperti Subang, dan Indramayu. "Kalau hari Kamis Wage atau menjelang Jumat Kliwon banyak yang ziarah," katanya, Jumat (5/5/2023).
Keberadaan Syekh Pandan Jati, sangat terkait erat dengan penyebaran Islam di wilayah Pemalang, pada tahun 1500-1586. Bahkan, Syekh Pandan Jati dipercaya sebagai seorang alim yang dijukuki sebagai wali. Syekh Pandan Jati dipercaya merupakan murid Mbah Bantarbolang, yang nama besarnya kini diabadaikan menjadi nama desa dan kecamatan di Kabupaten Pemalang.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
(eyt)