Kisah Pelarian Pembesar Mataram Syekh Pandan Jati Akibat Dituduh Korupsi Berujung Jadi Wali di Pemalang

Jum'at, 05 Mei 2023 - 19:10 WIB
loading...
Kisah Pelarian Pembesar Mataram Syekh Pandan Jati Akibat Dituduh Korupsi Berujung Jadi Wali di Pemalang
Makam Syekh Pandan Jati di Desa Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten pemalang, Jabar, selalu ramai diziarai masyarakat. Foto/MPI/Aryanto
A A A
Syekh Pandan Jati memilih melarikan diri dari Kesultanan Mataram, dan meninggalkan seluruh identitas kebesarannya sebagai pembesar di Kesultanan Mataram. Dia dituduh melakukan korupsi, dan terancam hukuman seumur hidup.



Pelarian itu dilakukan ke wilayah hutan di sisi barat, tepatnya wilayah Bantarbolang. Dalam pelarian tersebut, dia bertemu dengan Mbah Bantarbolang, lalu diizinkan tinggal di rumahnya.



Melihat Syekh Pandan Jati adalah orang yang baik, akhirnya Mbah Bantarbolang diangkat menjadi muridnya, dan digembleng menjadi pribadi yang sangat tangguh secara lahir dan batin.



selain Syekh Pandan Jati, Mbah Bantarbolang juga memiliki murid lain yaitu Syekh Palintaran. Setelah keduanya mewarisi ilmu, lalu diuji oleh sang guru, guna mencari penerus pemimpin di padepokan itu.

Dengan maksud memberikan kesempatan pada kedua muridnya untuk memimpin padepokan secara bersama-sama, Mbah Bantarbolang lalu diam-diam meninggalkan padepokan. Kepergian Mbah Bantarbolang, membuat kedua muridnya merasa kehilangan.

Semua murid berusaha mencari keberadaan Mbah Bantarbolang, dan Syekh Pandan Jati yang memiliki mata batin lebih tajam dari murid yang lain, akhirnya berhasil menemukan keberadaan gurunya.



Mereka lalu meminta Mbah Bantarbolang untuk kembali, namun gagal. Bahkan, Mbah Bantarbolang meminta kepada Syekh Pandan Jati untuk memimpin padepokan itu. Sebagai murid yang berbakti, dia melaksanakan titah sang guru untuk memimpin padepokan hingga akhir hayatnya.

Sebagian masyarakat setempat berpendapat, bahwa makam Syekh Pandan Jati ada di Bantarbolang. Namun, sebagian orang menyebut jika di makam yang ada di Bantarbolang hanyalah petilasan dari Syekh Pandan Jati.

Beberapa sumber menyebutkan, bahwa Syekh Pandan Jati berkelana ke wilayah selatan untuk menyebarkan agama Islam, lalu kembali ke Mataram, setelah diketahui bahwa tuduhan korupsi kepadanya itu keliru atau tidak benar.



Meski demikian, lokasi yang dipercaya sebagai makam Syekh Pandan Jati, hingga kini selalu ramai diziarahi masyarakat. Para peziarah akan semakin memadati makam tersebut, saat Kamis malam, atau malam Jumat.

Warga yang tinggal di sekitar lokasi makam Syekh Pandan Jati, Wastori mengatakan, jika di hari Kamis malam, atau malam Jumat, tempat itu selalu ramai oleh peziarah. Menurutnya, kebanyakan peziarah berasal dari luar daerah, terutama dari Jawa Barat, seperti Subang, dan Indramayu. "Kalau hari Kamis Wage atau menjelang Jumat Kliwon banyak yang ziarah," katanya, Jumat (5/5/2023).

Keberadaan Syekh Pandan Jati, sangat terkait erat dengan penyebaran Islam di wilayah Pemalang, pada tahun 1500-1586. Bahkan, Syekh Pandan Jati dipercaya sebagai seorang alim yang dijukuki sebagai wali. Syekh Pandan Jati dipercaya merupakan murid Mbah Bantarbolang, yang nama besarnya kini diabadaikan menjadi nama desa dan kecamatan di Kabupaten Pemalang.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2875 seconds (0.1#10.140)