FB Diretas Diganti Gambar Bupati, Pemuda Raja Ampat Lapor Polisi
loading...
A
A
A
WAISAI - Tak terima akun Facebook (FB) miliknya diretas oleh orang tak dikenal, hingga menimbulkan polemik di masyarakat. Seorang pemuda di Raja Ampat , Oktovianus B. A Imbir, (34), mengadu ke Polres Raja Ampat.
(Baca juga: Lagi, Pasutri di Tebing Tinggi Positif Terpapar COVID-19 )
Akun FB miliknya yang sempat diretas oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab tersebut atas nama Otis Imbir. Otis, nama panggilan Oktovianus menjelaskan, akun FB miliknya atas nama Otis Imbir, sudah tiga kali diretas selama 22 Mei-12 Juli 2020.
Hebohnya, sang peretas akun FB milik Otis dengan sengaja mengubah fota profil menggunakan foto Bupati Raja Ampat . Selain itu, juga menuliskan status-status provokasi. Tak hanya itu, sang peretas juga melakukan chatting via messenger FB ke keluarga Otis di barengi kata tak wajar.
(Baca juga: Lamban Tangani Kebakaran, DPRD Gresik Minta Tambahan UPT Damkar )
Dijelaskan Otis, dari penelusuran rekan-rekannya, pelaku peretas akun Facebook miliknya itu diketahui menggunakan nomor telepon seluler dengan nomor 0823-2267-47xx.
"Setiap membuat status, heacker ini selalu menghujat, bahkan membuat kata-kata ancaman terhadap pihak keluarga dan teman-teman saya. Akibatnya, timbul kesalahpahaman serta keresahan di keluarga," ungkap Otis.
"Saya menjadi korban, dan merasa dirugikan atas ulah hacker tersebut. Untuk itu saya harus buat pengaduan ke polisi, karena ada oknum-oknum lain menganggap saya yang buat status itu," terang Otis.
(Baca juga: Bawa 55 Kg Sabu, 2 Pengedar Antar Provinsi Tewas Ditembak )
Otis dalam laporan itu juga melayangkan laporan ke pihak kepolisian terhadap sedikitnya empat media online yang melakukan tugas peliputan di Raja Ampat. Ia mengadukan media-media ini karena memuat berita sepihak tanpa upaya konfirmasi atau klarifikasi kepada yang bersangkutan. Di dalam berita online itu, seolah-olah Otis manipulasi akun FB sendiri dan buat propaganda.
Dia berharap, Polres Raja Ampat , dapat segera menindaklanjuti seluruh laporanya dan melacak juga menangkap oknum paretas akun tersebut. Sehingga semua terang siapa di balik kejadian ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Untuk empat media online itu, Ia juga tekankan untuk segera memberikan permintaan maaf kepada keluarga besar Imbir. Jika tidak, maka masalah akan lanjut ke pidana.
(Baca juga: Lagi, Pasutri di Tebing Tinggi Positif Terpapar COVID-19 )
Akun FB miliknya yang sempat diretas oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab tersebut atas nama Otis Imbir. Otis, nama panggilan Oktovianus menjelaskan, akun FB miliknya atas nama Otis Imbir, sudah tiga kali diretas selama 22 Mei-12 Juli 2020.
Hebohnya, sang peretas akun FB milik Otis dengan sengaja mengubah fota profil menggunakan foto Bupati Raja Ampat . Selain itu, juga menuliskan status-status provokasi. Tak hanya itu, sang peretas juga melakukan chatting via messenger FB ke keluarga Otis di barengi kata tak wajar.
(Baca juga: Lamban Tangani Kebakaran, DPRD Gresik Minta Tambahan UPT Damkar )
Dijelaskan Otis, dari penelusuran rekan-rekannya, pelaku peretas akun Facebook miliknya itu diketahui menggunakan nomor telepon seluler dengan nomor 0823-2267-47xx.
"Setiap membuat status, heacker ini selalu menghujat, bahkan membuat kata-kata ancaman terhadap pihak keluarga dan teman-teman saya. Akibatnya, timbul kesalahpahaman serta keresahan di keluarga," ungkap Otis.
"Saya menjadi korban, dan merasa dirugikan atas ulah hacker tersebut. Untuk itu saya harus buat pengaduan ke polisi, karena ada oknum-oknum lain menganggap saya yang buat status itu," terang Otis.
(Baca juga: Bawa 55 Kg Sabu, 2 Pengedar Antar Provinsi Tewas Ditembak )
Otis dalam laporan itu juga melayangkan laporan ke pihak kepolisian terhadap sedikitnya empat media online yang melakukan tugas peliputan di Raja Ampat. Ia mengadukan media-media ini karena memuat berita sepihak tanpa upaya konfirmasi atau klarifikasi kepada yang bersangkutan. Di dalam berita online itu, seolah-olah Otis manipulasi akun FB sendiri dan buat propaganda.
Dia berharap, Polres Raja Ampat , dapat segera menindaklanjuti seluruh laporanya dan melacak juga menangkap oknum paretas akun tersebut. Sehingga semua terang siapa di balik kejadian ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Untuk empat media online itu, Ia juga tekankan untuk segera memberikan permintaan maaf kepada keluarga besar Imbir. Jika tidak, maka masalah akan lanjut ke pidana.
(eyt)