Misteri Slogan Kota Bandung era Kolonial Hindia Belanda
loading...
A
A
A
Kemudian juga peristiwa gelombang lautan pada akhir zaman miosen puluhan juta tahun silam.
Wali Kota Bandung B. Coops tiba-tiba mendesain lambang kota yang terdiri dari perisai, silhuet Gunung Tangkuban Perahu, dua ekor singa betina Belanda dan sehelai pita menggulung di ujung menghiasai bawah perisai. Pada pita itu tercantum slogan Ex Undis Sol.
Penulisan slogan bahasa latin itu sempat mendapat koreksi dari Prof. Dr. E.C. Godee Molsbergen, pengelola arsip negara (landsararchivaris) di Jakarta. Harusnya tertulis Ex Undis Solum yang artinya, lahan kokoh muncul dari gelombang.
Namun koreksi itu tak digubris. Sepanjang tahun 1906-1952, Kota Bandung tetap memakai slogan Ex Undis Sol.
Pada tahun 1953, lambang dan slogan Kota Bandung mulai diubah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Besar Bandung No 53 Tahun 1953, slogan Ex Undis Sol diganti menjadi Gemah Ripah Wibawa Mukti.
Terkait pengubahan itu, sempat muncul suara-suara warga. Bahwa slogan Ex Undis Sol diyakini semacam ramalan Bandung ke depan. Bahwa Mentari di atas gelombang diterjemahkan Kota Bandung yang sebelumnya berhawa sejuk akan berubah panas.
Kemudian setiap musim penghujan, wilayah Kota Bandung akan banyak muncul genangan-genangan air. Yakni di mana ketika air menghilang yang tersisa adalah kondisi jalan rusak.
Begitulah cerita misteri lambang dan slogan Kota Bandung pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Wali Kota Bandung B. Coops tiba-tiba mendesain lambang kota yang terdiri dari perisai, silhuet Gunung Tangkuban Perahu, dua ekor singa betina Belanda dan sehelai pita menggulung di ujung menghiasai bawah perisai. Pada pita itu tercantum slogan Ex Undis Sol.
Penulisan slogan bahasa latin itu sempat mendapat koreksi dari Prof. Dr. E.C. Godee Molsbergen, pengelola arsip negara (landsararchivaris) di Jakarta. Harusnya tertulis Ex Undis Solum yang artinya, lahan kokoh muncul dari gelombang.
Namun koreksi itu tak digubris. Sepanjang tahun 1906-1952, Kota Bandung tetap memakai slogan Ex Undis Sol.
Pada tahun 1953, lambang dan slogan Kota Bandung mulai diubah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Besar Bandung No 53 Tahun 1953, slogan Ex Undis Sol diganti menjadi Gemah Ripah Wibawa Mukti.
Terkait pengubahan itu, sempat muncul suara-suara warga. Bahwa slogan Ex Undis Sol diyakini semacam ramalan Bandung ke depan. Bahwa Mentari di atas gelombang diterjemahkan Kota Bandung yang sebelumnya berhawa sejuk akan berubah panas.
Kemudian setiap musim penghujan, wilayah Kota Bandung akan banyak muncul genangan-genangan air. Yakni di mana ketika air menghilang yang tersisa adalah kondisi jalan rusak.
Begitulah cerita misteri lambang dan slogan Kota Bandung pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda.
(msd)