Asal Usul Nama dan Sejarah Kebumen, Wilayah Penyumbang Prajurit untuk Perlawanan Sultan Agung Terhadap VOC
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah . Kabupaten yang satu ini cukup terkenal karena memiliki pariwisata berupa pantai yang sangat indah.
Untuk wilayahnya sendiri Kebumen berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten, di antaranya adalah Kabupaten Banjarnegara di Utara, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo di Timur, Samudra Hindia di Selatan, serta Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas di sebelah Barat.
Terbentuknya Kebumen menjadi sebuah kabupaten telah banyak melewati proses yang panjang dan bersejarah. Beberapa sejarah yang perlu diketahui dari daerah ini adalah tentang asal usul nama dan terbentuknya Kebumen menjadi wilayah administratif.
Kebumen atau Panjer pada saat itu masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam yang disebut sebagai daerah Mancanegara Kulon atau wilayah Kademangan Karanglo. Panjer juga tercatat dalam peta nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan Mataram ke benteng pertahanan di Batavia/Jakarta.
Adapun mengenai asal usul dari Kebumen konon katanya berasal dari Kabumian yang berarti sebagai tempat Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I.
Pangeran Bumidirja merupakan seorang Punggawa Keraton Mataram yang masih saudara atau adik dari Sultan Agung Hanyokrokusumo. Pada saat Sunan Amangkurat I memimpin kerajaan, Pangeran Bumidirja telah banyak melihat kezaliman, bahkan Sunan Amangkurat pernah berkompromi dengan VOC.
Melihat hal itu, Pangeran Bumidirja memutuskan untuk pergi meninggalkan keraton dan lari ke wilayah Panjer. Di Panjer, beliau dihadiahi sebagian tanah dari penguasa Panjer yang terletak di utara Kelokan Sungai Lukulo. Kemudian Pangeran Bumidirja membangun padepokan/pondok sebagai tempat tinggal dan tempat mengajar beliau.
Dari sinilah sejarah nama Kebumen mulai terbentuk, wilayah tempat kediaman dari Pangeran Bumidirja atau dikenal dengan Kyai Bumi yang kemudian disebut dengan nama ke-bumi-an dan akhirnya menjadi Kebumen.
Untuk wilayahnya sendiri Kebumen berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten, di antaranya adalah Kabupaten Banjarnegara di Utara, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo di Timur, Samudra Hindia di Selatan, serta Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas di sebelah Barat.
Terbentuknya Kebumen menjadi sebuah kabupaten telah banyak melewati proses yang panjang dan bersejarah. Beberapa sejarah yang perlu diketahui dari daerah ini adalah tentang asal usul nama dan terbentuknya Kebumen menjadi wilayah administratif.
Asal Usul Kabupaten Kebumen
Keberadaan wilayah Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan dari Kesultanan Mataram Islam kala itu. Jauh sebelum dikenal dengan nama Kebumen, wilayah ini disebut sebagai wilayah Panjer. Hal itu diketahui dari bergabungnya pemuda-pemuda Panjer dalam prajurit laskar Mataram untuk membantu Sultan Agung.Kebumen atau Panjer pada saat itu masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam yang disebut sebagai daerah Mancanegara Kulon atau wilayah Kademangan Karanglo. Panjer juga tercatat dalam peta nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan Mataram ke benteng pertahanan di Batavia/Jakarta.
Adapun mengenai asal usul dari Kebumen konon katanya berasal dari Kabumian yang berarti sebagai tempat Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I.
Pangeran Bumidirja merupakan seorang Punggawa Keraton Mataram yang masih saudara atau adik dari Sultan Agung Hanyokrokusumo. Pada saat Sunan Amangkurat I memimpin kerajaan, Pangeran Bumidirja telah banyak melihat kezaliman, bahkan Sunan Amangkurat pernah berkompromi dengan VOC.
Melihat hal itu, Pangeran Bumidirja memutuskan untuk pergi meninggalkan keraton dan lari ke wilayah Panjer. Di Panjer, beliau dihadiahi sebagian tanah dari penguasa Panjer yang terletak di utara Kelokan Sungai Lukulo. Kemudian Pangeran Bumidirja membangun padepokan/pondok sebagai tempat tinggal dan tempat mengajar beliau.
Dari sinilah sejarah nama Kebumen mulai terbentuk, wilayah tempat kediaman dari Pangeran Bumidirja atau dikenal dengan Kyai Bumi yang kemudian disebut dengan nama ke-bumi-an dan akhirnya menjadi Kebumen.