Asal Usul Nama dan Sejarah Kebumen, Wilayah Penyumbang Prajurit untuk Perlawanan Sultan Agung Terhadap VOC

Selasa, 04 April 2023 - 11:45 WIB
loading...
Asal Usul Nama dan Sejarah Kebumen, Wilayah Penyumbang Prajurit untuk Perlawanan Sultan Agung Terhadap VOC
Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Foto DOK Pemkab Kebumen
A A A
JAKARTA - Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah . Kabupaten yang satu ini cukup terkenal karena memiliki pariwisata berupa pantai yang sangat indah.

Untuk wilayahnya sendiri Kebumen berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten, di antaranya adalah Kabupaten Banjarnegara di Utara, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo di Timur, Samudra Hindia di Selatan, serta Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas di sebelah Barat.

Terbentuknya Kebumen menjadi sebuah kabupaten telah banyak melewati proses yang panjang dan bersejarah. Beberapa sejarah yang perlu diketahui dari daerah ini adalah tentang asal usul nama dan terbentuknya Kebumen menjadi wilayah administratif.


Asal Usul Kabupaten Kebumen

Keberadaan wilayah Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan dari Kesultanan Mataram Islam kala itu. Jauh sebelum dikenal dengan nama Kebumen, wilayah ini disebut sebagai wilayah Panjer. Hal itu diketahui dari bergabungnya pemuda-pemuda Panjer dalam prajurit laskar Mataram untuk membantu Sultan Agung.

Kebumen atau Panjer pada saat itu masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam yang disebut sebagai daerah Mancanegara Kulon atau wilayah Kademangan Karanglo. Panjer juga tercatat dalam peta nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan Mataram ke benteng pertahanan di Batavia/Jakarta.

Adapun mengenai asal usul dari Kebumen konon katanya berasal dari Kabumian yang berarti sebagai tempat Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I.

Pangeran Bumidirja merupakan seorang Punggawa Keraton Mataram yang masih saudara atau adik dari Sultan Agung Hanyokrokusumo. Pada saat Sunan Amangkurat I memimpin kerajaan, Pangeran Bumidirja telah banyak melihat kezaliman, bahkan Sunan Amangkurat pernah berkompromi dengan VOC.

Melihat hal itu, Pangeran Bumidirja memutuskan untuk pergi meninggalkan keraton dan lari ke wilayah Panjer. Di Panjer, beliau dihadiahi sebagian tanah dari penguasa Panjer yang terletak di utara Kelokan Sungai Lukulo. Kemudian Pangeran Bumidirja membangun padepokan/pondok sebagai tempat tinggal dan tempat mengajar beliau.



Dari sinilah sejarah nama Kebumen mulai terbentuk, wilayah tempat kediaman dari Pangeran Bumidirja atau dikenal dengan Kyai Bumi yang kemudian disebut dengan nama ke-bumi-an dan akhirnya menjadi Kebumen.

Sementara itu, untuk penetapan Hari Jadi Kabupaten Kebumen telah ditetapkan pada tanggal 21 Agustus 1629. Tanggal tersebut berlandaskan pada peristiwa heroik dari Ki Bodronolo (Bupati Pertama Panjer/ Kebumen) menyokong pasokan pangan untuk pasukan Mataram pimpinan Sultan Agung saat menyerang VOC ke Batavia.

Panembahan Ki Bodronolo merupakan salah satu orang yang memiliki peranan penting dalam membantu Sultan Agung ketika menyerang Belanda di Batavia. Beliau adalah utusan dari Kerajaan Mataram untuk mempersiapkan perbekalan logistik para prajurit Mataram yang hendak berperang.

Saat memegang amanat tersebut Ki Bodronolo telah menjalankan dengan sebaik-baiknya dan memusatkan seluruh perbekalan logistik di wilayah Panjer Kebumen. Atas jasanya itu, Sultan Agung kemudian memberikan penghargaan kepada Ki Bodronolo untuk menjadi pemimpin di wilayah Kyai Bumi atau Kebumen.

Pengangkatan Ki Bodronolo inilah yang kemudian menjadi tanda pembukaan awal Kebumen yang dipimpin oleh seorang bupati. Tanggal 21 Agustus 1629 kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Kebumen berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Hari Jadi Kabupaten Kebumen.
(bim)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4065 seconds (0.1#10.140)