Asal-usul dan Sejarah Keberadaan Kabupaten Klaten di Jawa Tengah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Klaten merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah . Dalam riwayatnya, wilayah ini memiliki sejarah panjang dalam keberadaannya yang menarik diulas.
Mengutip informasi dari laman Pemkab Klaten, daerah ini berbatasan dengan kabupaten Boyolali di utara, Sukoharjo di timur, Gunungkidul di selatan, dan Sleman di bagian barat.
Kemudian, untuk wilayahnya sendiri terbagi menjadi tiga dataran, Dataran Lereng Gunung Merapi di utara, Dataran Gunung Kapur di selatan, serta Dataran Rendah di timur.
Baca juga : Mengenal Asal Usul Nganjuk dan Sejarahnya
Topografi Kabupaten Klaten berada di antara Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan ketinggian sekitar 75 hingga 160 m di atas permukaan laut. Adapun sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dan tanah bergelombang.
Dalam riwayat keberadaannya, sejarah Klaten telah tersebar di berbagai catatan kuno, hingga manuskrip Jawa. Dari sekian banyak, adapun cerita Kyai dan Nyai Mlati dianggap sebagai rujukan populer terkait asal muasal nama Klaten yang konon tinggal di kampung bernama Sekalekan.
Adapun versi tersebut menyebutkan Klaten ini berasal dari kata Melati yang berangsur-angsur berubah menjadi Mlati, Klati, hingga Klaten. Versi ini didasarkan pada buku Klaten dari Masa ke Masa yang diterbitkan Setda Kabupaten Dati II tahun 1992/1993.
Baca juga : Asal Usul Penyematan Nama Babelan di Bekasi
Mlati ini merupakan seorang kyai yang hidup ratusan tahun lalu di sebuah tempat. Kyai Melati Sekolekan menetap di sebuah wilayah yang masih berupa hutan belantara.
Dalam kehidupannya, Kyai Mlati dikenal sebagai sosok berbudi luhur dan memiliki kesaktian. Akibat kemampuannya ini, perkampungan tersebut selalu aman dari berbagai gangguan, termasuk perampok.
Pada perkembangannya, wilayah yang awalnya hanya hutan belantara tersebut menjadi banyak ditinggali orang-orang. Seiring waktu, daerah yang banyak dihuni inilah yang disebut saat ini sebagai Klaten.
Kisah di atas menjadi salah satu versi sejarah dan asal muasal Kabupaten Klaten. Namun, sampai saat ini riwayat pasti dari Klaten ini masih menjadi perdebatan. Belum diketahui secara rinci bagaimana Klaten berdiri pertama kali.
Mengutip informasi dari laman Pemkab Klaten, daerah ini berbatasan dengan kabupaten Boyolali di utara, Sukoharjo di timur, Gunungkidul di selatan, dan Sleman di bagian barat.
Kemudian, untuk wilayahnya sendiri terbagi menjadi tiga dataran, Dataran Lereng Gunung Merapi di utara, Dataran Gunung Kapur di selatan, serta Dataran Rendah di timur.
Baca juga : Mengenal Asal Usul Nganjuk dan Sejarahnya
Topografi Kabupaten Klaten berada di antara Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan ketinggian sekitar 75 hingga 160 m di atas permukaan laut. Adapun sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dan tanah bergelombang.
Dalam riwayat keberadaannya, sejarah Klaten telah tersebar di berbagai catatan kuno, hingga manuskrip Jawa. Dari sekian banyak, adapun cerita Kyai dan Nyai Mlati dianggap sebagai rujukan populer terkait asal muasal nama Klaten yang konon tinggal di kampung bernama Sekalekan.
Adapun versi tersebut menyebutkan Klaten ini berasal dari kata Melati yang berangsur-angsur berubah menjadi Mlati, Klati, hingga Klaten. Versi ini didasarkan pada buku Klaten dari Masa ke Masa yang diterbitkan Setda Kabupaten Dati II tahun 1992/1993.
Baca juga : Asal Usul Penyematan Nama Babelan di Bekasi
Mlati ini merupakan seorang kyai yang hidup ratusan tahun lalu di sebuah tempat. Kyai Melati Sekolekan menetap di sebuah wilayah yang masih berupa hutan belantara.
Dalam kehidupannya, Kyai Mlati dikenal sebagai sosok berbudi luhur dan memiliki kesaktian. Akibat kemampuannya ini, perkampungan tersebut selalu aman dari berbagai gangguan, termasuk perampok.
Pada perkembangannya, wilayah yang awalnya hanya hutan belantara tersebut menjadi banyak ditinggali orang-orang. Seiring waktu, daerah yang banyak dihuni inilah yang disebut saat ini sebagai Klaten.
Kisah di atas menjadi salah satu versi sejarah dan asal muasal Kabupaten Klaten. Namun, sampai saat ini riwayat pasti dari Klaten ini masih menjadi perdebatan. Belum diketahui secara rinci bagaimana Klaten berdiri pertama kali.
(bim)