Misteri Kolam Segaran, Kolam Kuno Peninggalan Majapahit yang Menyimpan Harta Karun
loading...
A
A
A
Sebuah pemberitaan China menyebutkan, setiap purnama penduduk Majapahit bersuka cita di sekitar Kolam Citra Wulan. Bahkan, kaum perempuan membentuk barisan di sekitar kolam sambil bernyanyi.
Nama Kolam Segaran atau Citra Wulan, berdasarkan namanya merupakan tempat ideal untuk menikmati cahaya purnama. Lokasi ini menjadi tempat ideal untuk melakukan pemujaan kepada Dewa Candra.
Kekuatan dan keindahan Candra terbayang di permukaan air kolam. Bayangan bulan purnama pasti terpantul di permukaan air. Artinya, air kolam pada masa itu dipenuhi oleh kekuatan indahnya Sang Candra.
Diperkirakan Kolam Citra Wulan dibuat di masa Raja Hayam Wuruk. Hal ini juga tercatat dalam Kitab Negarakertagama, karya Mpu Prapanca. Diduga, Hayam Wuruk sengaja memerintahkan pembangunan Kolam Citra Wulan, untuk mengenang kekasihnya, Dyah Pitaloka Citraresmi.
Dalam laman candi.perpusnas.go.id disebutkan, Kolam Segaran terletak di Dukuh Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kolam Segaran ditemukan pada tahun 1926, dalam keadaan teruruk tanah.
Disebutkan pula dalam candi.perpusnas.go.id, pada tahun 1966 kolam ini mengalami pemugaran sekedarnya. Baru pada tahun 1974 dimulai pelaksanaan pemugaran yang lebih terencana dan menyeluruh, yang memakan waktu sepuluh tahun.
Pintu masuk ke Kolam Segaran, diduga berada di sebelah barat, dengan memperhatikan adanya teras yang menjorok ke tengah kolam, dan terdapat tangga untuk turun ke kolam. Sementara di sisi tenggara, terdapat saluran yang merupakan jalan masuk air ke dalam kolam, sedangkan di sisi barat laut terdapat saluran jalan keluar air.
Air yang keluar dari Kolam Segaran, mengalir ke Balongdawa, dan Balongbunder. Balongdowo berada di barat laut Kolam Segaran. Sedangkan Balongbunder berada di selatan Kolam Segaran.
Lihat Juga: Kisah 3 Jenderal Mongol Dihukum Cambuk oleh Khubilai Khan Gara-gara Gagal Kalahkan Majapahit
Nama Kolam Segaran atau Citra Wulan, berdasarkan namanya merupakan tempat ideal untuk menikmati cahaya purnama. Lokasi ini menjadi tempat ideal untuk melakukan pemujaan kepada Dewa Candra.
Kekuatan dan keindahan Candra terbayang di permukaan air kolam. Bayangan bulan purnama pasti terpantul di permukaan air. Artinya, air kolam pada masa itu dipenuhi oleh kekuatan indahnya Sang Candra.
Diperkirakan Kolam Citra Wulan dibuat di masa Raja Hayam Wuruk. Hal ini juga tercatat dalam Kitab Negarakertagama, karya Mpu Prapanca. Diduga, Hayam Wuruk sengaja memerintahkan pembangunan Kolam Citra Wulan, untuk mengenang kekasihnya, Dyah Pitaloka Citraresmi.
Dalam laman candi.perpusnas.go.id disebutkan, Kolam Segaran terletak di Dukuh Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kolam Segaran ditemukan pada tahun 1926, dalam keadaan teruruk tanah.
Disebutkan pula dalam candi.perpusnas.go.id, pada tahun 1966 kolam ini mengalami pemugaran sekedarnya. Baru pada tahun 1974 dimulai pelaksanaan pemugaran yang lebih terencana dan menyeluruh, yang memakan waktu sepuluh tahun.
Pintu masuk ke Kolam Segaran, diduga berada di sebelah barat, dengan memperhatikan adanya teras yang menjorok ke tengah kolam, dan terdapat tangga untuk turun ke kolam. Sementara di sisi tenggara, terdapat saluran yang merupakan jalan masuk air ke dalam kolam, sedangkan di sisi barat laut terdapat saluran jalan keluar air.
Air yang keluar dari Kolam Segaran, mengalir ke Balongdawa, dan Balongbunder. Balongdowo berada di barat laut Kolam Segaran. Sedangkan Balongbunder berada di selatan Kolam Segaran.
Lihat Juga: Kisah 3 Jenderal Mongol Dihukum Cambuk oleh Khubilai Khan Gara-gara Gagal Kalahkan Majapahit
(eyt)