Misteri Kolam Segaran, Kolam Kuno Peninggalan Majapahit yang Menyimpan Harta Karun
loading...
A
A
A
Cerita rakyat itu menegaskan bahwa petinggi Kerajaan Majapahit cukup cerdik dalam berpolitik. Aksi membuang perkakas makan yang terbuat dari emas itu mengisyaratkan bahwa Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang kaya raya.
Politik cerdik juga ditunjukkan dalam kisah lanjutannya. Usaha membuang perkakas mewah tersebut ternyata mereka ambil kembali dengan memasang jaring di bagian bawah kolam. "Secara turun temurun kisah ini diingat dan menjadi kisah unik di balik sejarah Kolam Segaran," paparnya.
Kisah ini, menjadi kejadian yang tak tertulis dalam catatan sejarah. Hanya saja, Anis meyakini jika cerita itu bersumber dari masyarakat kuno saat itu dan hingga kini diyakini masyarakat sekitar.
Dalam catatan kitab Negarakertagama, disebutkan adanya Segaran, yang berarti adalah telaga. Para ahli memperkirakan jika Kolam Segaran inilah yang disebutkan dalam kitab Negarakertagama. "Kalau secara fungsi, ini menjadi waduk atau irigasi dan upaya penanggulangan banjir. Memang, Kerajaan Majapahit memiliki peradaban yang tinggi dalam penataan irigasi," ungkapnya.
Sementara dikutip dari buku "Perang Bubat 1279 Saka, Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit" karya Sri Wintala Achmad. Kolam Segaran pada era Kerajaan Majapahit memiliki nama asli Citra Wulan, Trawulan, atau Trowulan.
Pada masanya, kolam ini dibangun untuk kebutuhan penampungan air di musim hujan. Sebagai persediaan air di musim kemarau. Pemberian nama Citra Wulan untuk kolam tersebut belum diketahui secara pasti.
Dikisahkan, keindahan kolam tersebut menjadi alasan mengapa diberi nama Citra Wulan. Pada malam hari, cahaya bulan akan terbayang di permukaan air kolam. Saat bulan purnama, semua orang di yang berada di sekitar kolam akan mengakui suasananya yang indah.
Semasa Majapahit, keindahan memukau kolam tersebut diperkirakan lebih terasa. Sebab, kala itu belum ada cahaya listrik di sekitar kolam. Kolam Citra Wulan semasa Majapahit dapat disebut sebagai tempat rekreasi di kala purnama, bagi kaum bangsawan, keluarga raja, bahkan raja sendiri.
Baca Juga
Politik cerdik juga ditunjukkan dalam kisah lanjutannya. Usaha membuang perkakas mewah tersebut ternyata mereka ambil kembali dengan memasang jaring di bagian bawah kolam. "Secara turun temurun kisah ini diingat dan menjadi kisah unik di balik sejarah Kolam Segaran," paparnya.
Kisah ini, menjadi kejadian yang tak tertulis dalam catatan sejarah. Hanya saja, Anis meyakini jika cerita itu bersumber dari masyarakat kuno saat itu dan hingga kini diyakini masyarakat sekitar.
Dalam catatan kitab Negarakertagama, disebutkan adanya Segaran, yang berarti adalah telaga. Para ahli memperkirakan jika Kolam Segaran inilah yang disebutkan dalam kitab Negarakertagama. "Kalau secara fungsi, ini menjadi waduk atau irigasi dan upaya penanggulangan banjir. Memang, Kerajaan Majapahit memiliki peradaban yang tinggi dalam penataan irigasi," ungkapnya.
Sementara dikutip dari buku "Perang Bubat 1279 Saka, Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit" karya Sri Wintala Achmad. Kolam Segaran pada era Kerajaan Majapahit memiliki nama asli Citra Wulan, Trawulan, atau Trowulan.
Pada masanya, kolam ini dibangun untuk kebutuhan penampungan air di musim hujan. Sebagai persediaan air di musim kemarau. Pemberian nama Citra Wulan untuk kolam tersebut belum diketahui secara pasti.
Dikisahkan, keindahan kolam tersebut menjadi alasan mengapa diberi nama Citra Wulan. Pada malam hari, cahaya bulan akan terbayang di permukaan air kolam. Saat bulan purnama, semua orang di yang berada di sekitar kolam akan mengakui suasananya yang indah.
Semasa Majapahit, keindahan memukau kolam tersebut diperkirakan lebih terasa. Sebab, kala itu belum ada cahaya listrik di sekitar kolam. Kolam Citra Wulan semasa Majapahit dapat disebut sebagai tempat rekreasi di kala purnama, bagi kaum bangsawan, keluarga raja, bahkan raja sendiri.