Sosok Ranggalawe, Orang Pertama yang Memberontak di Kerajaan Majapahit
loading...
A
A
A
PEMBERONTAKANRanggalawe menjadi pemberontakan pertama yang dialami Kerajaan Majapahit . Pemberontakan itu terjadi saat Raden Wijaya, raja pertama Majapahit masih bertakhta setelah mendirikan Kerajaan Majapahit.
Kidung Ranggalawe menyebut Ranggalawe sebagai amanca nagara di Tuban dan adipati di Datara. Tokoh yang memimpin pasukan Singasari ke Malayu menjadi panglima perang dan mendapat nama Kebo Anabrang.
Hal berbeda justru terdapat di Kidung Harsawijaya menyebut Ranggalawe sebagai patih amangkubhumi, Nambi sebagai demung, dan Sora sebagai tumenggung. Padahal, Ranggalawe berseteru dengan Majapahit justru karena tak dipilih menjadi patih amangkubhumi.
Ranggalawe mengatakan kepada Raden Wijaya bahwa Nambi tak lebih gagah berani dan perwira dibanding dirinya. Dia juga merasa lebih berperan dalam membantu Raden Wijaya mendirikan Majapahit daripada Mpu Nambi.
Pengangkatan Mpu Nambi inilah yang membuat akhirnya Ranggalawe memutuskan melakukan pemberontakan. Ranggalawe menganggap penunjukan Mpu Nambi sebagai amangkhubumi karena kesalahan atau kekhilafan Raden Wijaya.
Dikutip dari "Sandyakala di Timur Jawa (1042 - 1527 M) Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit" memang banyak yang mengisahkan pribadi Ranggalawe seseorang yang gagah berani dan memiliki keahlian dalam siasat peperangan.
Ranggalawe juga cukup mahir dalam menggunakan senjata. Hal ini terbukti ketika siasatnya dalam mengusir tentara Tartar dari China, sehingga membuat Raden Wijaya dengan tenang mendirikan Kerajaan Majapahit.
Karena keberanian dan kekuatan pula itulah membuat tentara Majapahit tak mampu mengalahkan Ranggalawe. Alhasil Raden Wijaya yang menyadari kekuatan Ranggalawe terpaksa turun tangan meredam pemberontakan.
Ranggalawe sebenarnya juga menjadi bagian dari pendiri Kerajaan Majapahit bersama Raden Wijaya. Sosoknya merupakan anak Arya Wiraraja yang pernah berkuasa di Madura yang masih bersahabat dengan Raden Wijaya.
Karena jasanya ini membuat Raden Wijaya melantiknya menjadi adipati di Tuban, di samping itu menjabat sebagai pasangguhan sebagaimana Arya Wiraraja, ayahnya.
Sosok Ranggalawe memiliki 2 istri yakni Martaraga dan Tirtawati. Dari perkawinan dengan Martaraga itu dia memiliki putra bernama Anjampiani.
Kidung Ranggalawe menyebut Ranggalawe sebagai amanca nagara di Tuban dan adipati di Datara. Tokoh yang memimpin pasukan Singasari ke Malayu menjadi panglima perang dan mendapat nama Kebo Anabrang.
Hal berbeda justru terdapat di Kidung Harsawijaya menyebut Ranggalawe sebagai patih amangkubhumi, Nambi sebagai demung, dan Sora sebagai tumenggung. Padahal, Ranggalawe berseteru dengan Majapahit justru karena tak dipilih menjadi patih amangkubhumi.
Ranggalawe mengatakan kepada Raden Wijaya bahwa Nambi tak lebih gagah berani dan perwira dibanding dirinya. Dia juga merasa lebih berperan dalam membantu Raden Wijaya mendirikan Majapahit daripada Mpu Nambi.
Pengangkatan Mpu Nambi inilah yang membuat akhirnya Ranggalawe memutuskan melakukan pemberontakan. Ranggalawe menganggap penunjukan Mpu Nambi sebagai amangkhubumi karena kesalahan atau kekhilafan Raden Wijaya.
Dikutip dari "Sandyakala di Timur Jawa (1042 - 1527 M) Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit" memang banyak yang mengisahkan pribadi Ranggalawe seseorang yang gagah berani dan memiliki keahlian dalam siasat peperangan.
Ranggalawe juga cukup mahir dalam menggunakan senjata. Hal ini terbukti ketika siasatnya dalam mengusir tentara Tartar dari China, sehingga membuat Raden Wijaya dengan tenang mendirikan Kerajaan Majapahit.
Karena keberanian dan kekuatan pula itulah membuat tentara Majapahit tak mampu mengalahkan Ranggalawe. Alhasil Raden Wijaya yang menyadari kekuatan Ranggalawe terpaksa turun tangan meredam pemberontakan.
Ranggalawe sebenarnya juga menjadi bagian dari pendiri Kerajaan Majapahit bersama Raden Wijaya. Sosoknya merupakan anak Arya Wiraraja yang pernah berkuasa di Madura yang masih bersahabat dengan Raden Wijaya.
Karena jasanya ini membuat Raden Wijaya melantiknya menjadi adipati di Tuban, di samping itu menjabat sebagai pasangguhan sebagaimana Arya Wiraraja, ayahnya.
Sosok Ranggalawe memiliki 2 istri yakni Martaraga dan Tirtawati. Dari perkawinan dengan Martaraga itu dia memiliki putra bernama Anjampiani.
(jon)