Kisah Raden Wijaya Menyulap Hutan Belantara Trowulan Jadi Pusat Kerajaan Majapahit

Senin, 23 Januari 2023 - 06:02 WIB
loading...
Kisah Raden Wijaya Menyulap Hutan Belantara Trowulan Jadi Pusat Kerajaan Majapahit
Raden Wijaya, membuka hutan belantara di kawasan Trowulan, menjadi pusat Kerajaan Majapahit. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
Cobaan pahit harus dihadapi pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, kala harus menghadapi kenyataan mertuanya, Raja Kertanagara tewas di tangan pemberontak, Jayakatwang. Kerajaan Singasari, yang sedang menjalankan misi menguasai Nusantara, akhirnya layu dan musnah.



Jayakatwang yang ditahbiskan menjadi Raja Kediri, usai menakhlukkan Kerajaan Singasari, memberikan tanah perdikan kepada Raden Wijaya. Tanah perdikan yang bakal menjadi cikal-bakal Kerajaan Majapahit itu, masih berupa hutan belantara.



Dikutip dari "Babad Tanah Jawi" tulisan Soedjipto Abimanyu, Raden Wijaya mendapat bumi perdikan di daerah Tarik. Rimba raya yang penuh dengan pepohonan besar itu, tampak gempa gulita di siang hari, dan semakin gelap gulita pada malam harinya.



Dikisahkan, ada sebagian hutan yang tidak terlindungi oleh pepohonan. Oleh karena itu, saat bulan purnama, sinar rembulan menembus menerangi tengah hutan belantara yang tengah dibuka oleh Raden Wijaya, dan para pengikutnya.

Selanjutnya bumi perdikan di Tarik itu disebut Terang Wulan, yang kemudian berubah menjadi Trowulan. Rimba raya hutan belantara ini, segera diubah menjadi desa yang ramai. Desa ini berubah menjadi kota yang disebut Majapahit.

Sebuah catatan sejarah menyebutkan, saat itu Raden Wijaya dan keluarganya sedang mendapat cobaan hidup yang pahit. Kebetulan pula, di situ terdapat banyak pohon maja yang jika digigit rasanya pahit. Diduga dari sinilah asal muasal nama Majapahit disematkan.



Di Kidung Panji Wijayakrama, salah seorang Madura menemukan buah maja yang rasanya pahit. Oleh karena itu, permukiman yang didirikan oleh Raden Wijaya tersebut diberi nama Majapahit, yang berasal dari buah maja serta rasa pahit, yang berarti Majapahit.

Namun meski telah diberi tanah perdikan oleh Jayakatwang, Raden Wijaya masih menyimpan dendam. Dendam ini karena Jayakatwang menghancurkan kerajaan milik mertuanya, Kerajaan Singasari.

Oleh karena itulah, Raden Wijaya memiliki keinginan merebut kekuasaan yang dimiliki Jayakatwang. Tetapi niat Raden Wijaya menguasai wilayah Jayakatwang sebenarnya bukanlah untuk kepentingan pribadi, melainkan mengharap dikembalikannya cita-cita Kertanagara untuk mempersatukan nusantara.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2091 seconds (0.1#10.140)