Raja Samaratungga, Sosok Utama di Balik Selesainya Candi Borobudur
Selasa, 25 Oktober 2022 - 05:03 WIB
JAKARTA - Candi Borobudur yang terkenal hingga sekarang, tidak lepas dari peran raja-raja hebat yang memerintah pada masa Kerajaan Mataram kuno. Salah satu raja yang ikut membangun candi tersebut, terutama dalam menyelesaikan pembangunannya pada tahun 825 adalah Raja Samaratungga.
Raja Samaratungga, tidak hanya menyelesaikan Candi Borobudur, ia juga membangun sebuah candi bernama Candi Bhumisambhara, yang merupakan nama lain dari Candi Jinalaya. Samaratungga mempercayakan arsitek Gunadharma dalam membangun candi. Baca Juga: Ada Candi Borobudur, Ini 4 Candi Terbesar di Dunia
Selain itu, Samaratungga melibatkan Kumarabacya dari Gandhadwipa (Bangalore) dan Visvawarman, yang merupakan ahli ajaran Buddha Tantra Vijrayana dari Kashmir, India. Pendapat adanya kisah pendirian candi megah itu juga sejalan dengan Prasasti Kulrak yang dikeluarkan pada 784 M.
Siapa sosok Samaratungga sesungguhnya? Sebagaimana diungkapkan sejarawan Slamet Muljana, Samaratungga merupakan anak dari raja Mataram, Samaragriwa yang pernah memerintah Medang pada 800-812 Masehi.
Pendapat Slamet Muljana ini dikuatkan dengan Prasasti Pongar yang dikeluarkan pada 802 Masehi. Prasasti tersebut menyebutkan Kamboja berhasil melepaskan diri dari penjajahan Jawa.
Pelepasan Kamboja dari kekuasaan Jawa tersebut melatarbelakangi Samaragriwa kemudian membagi wilayah kekuasaannya untuk kedua putranya Samaratungga dan Balaputradewa. Samaratungga mendapatkan wilayah di Jawa (Medang), sedangkan Balaputradewa mendapatkan wilayah di Sumatera.
Sebelum menjadi raja di Medang, Samaratungga terlebih dahulu menjadi kepala daerah Garung yang bergelar Rakryan i Garung atau Rakai Garung. Samaratungga sendiri naik tahta dan bergelar Sri Maharaja Samaratungga.
Semasa menjadi raja, Samaratungga menikahkan putrinya Pramodawardhani dengan Mpu Manuku dari Wangsa Sanjaya yang menjabat sebagai penguasa daerah Patapan pada 807 M berdasarkan Prasasti Munduan.
Pembangunan Candi Borobudur itu sendiri diawali oleh Rakai Panangkaran pada masa Kerajaan Mataram kuno. Dalam "Babad Tanah Jawi" dari tulisan Soedjipto Abimanyu dikisahkan runtutan raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mataram .
Raja Samaratungga, tidak hanya menyelesaikan Candi Borobudur, ia juga membangun sebuah candi bernama Candi Bhumisambhara, yang merupakan nama lain dari Candi Jinalaya. Samaratungga mempercayakan arsitek Gunadharma dalam membangun candi. Baca Juga: Ada Candi Borobudur, Ini 4 Candi Terbesar di Dunia
Selain itu, Samaratungga melibatkan Kumarabacya dari Gandhadwipa (Bangalore) dan Visvawarman, yang merupakan ahli ajaran Buddha Tantra Vijrayana dari Kashmir, India. Pendapat adanya kisah pendirian candi megah itu juga sejalan dengan Prasasti Kulrak yang dikeluarkan pada 784 M.
Siapa sosok Samaratungga sesungguhnya? Sebagaimana diungkapkan sejarawan Slamet Muljana, Samaratungga merupakan anak dari raja Mataram, Samaragriwa yang pernah memerintah Medang pada 800-812 Masehi.
Pendapat Slamet Muljana ini dikuatkan dengan Prasasti Pongar yang dikeluarkan pada 802 Masehi. Prasasti tersebut menyebutkan Kamboja berhasil melepaskan diri dari penjajahan Jawa.
Pelepasan Kamboja dari kekuasaan Jawa tersebut melatarbelakangi Samaragriwa kemudian membagi wilayah kekuasaannya untuk kedua putranya Samaratungga dan Balaputradewa. Samaratungga mendapatkan wilayah di Jawa (Medang), sedangkan Balaputradewa mendapatkan wilayah di Sumatera.
Sebelum menjadi raja di Medang, Samaratungga terlebih dahulu menjadi kepala daerah Garung yang bergelar Rakryan i Garung atau Rakai Garung. Samaratungga sendiri naik tahta dan bergelar Sri Maharaja Samaratungga.
Semasa menjadi raja, Samaratungga menikahkan putrinya Pramodawardhani dengan Mpu Manuku dari Wangsa Sanjaya yang menjabat sebagai penguasa daerah Patapan pada 807 M berdasarkan Prasasti Munduan.
Pembangunan Candi Borobudur itu sendiri diawali oleh Rakai Panangkaran pada masa Kerajaan Mataram kuno. Dalam "Babad Tanah Jawi" dari tulisan Soedjipto Abimanyu dikisahkan runtutan raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mataram .
tulis komentar anda