Stok Minyak Goreng Langka, Disdagkop UKM Lutim Bakal Sidak Pasar
Jum'at, 04 Februari 2022 - 13:30 WIB
LUWU TIMUR - Dinas Perdagangan,Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop-UKM) Kabupaten Luwu Timur (Lutim) bakal inspeksi mendadak (sidak) menindaklanjuti kelangkaan stok minyak goreng di pasaran.
Kepala Dinas Disdagkop-UKM Luwu Timur, Senfry Oktavianus mengatakan, pihaknya akan melakukan intervensi akan situasi tersebut. Peredaran hingga harga minyak goreng terus diawasi.
"Kami terus berupaya bagaimana menangani kelangkaan minyak goreng ini. Salah satunya kita akan melakukan sidak pasar untuk mengontrol penjualan minyak di semua pasar," ucap Senfry kepada SINDOnewas, Jumat (4/2/2022).
Pihaknya juga mengimbau para pedagang agar membatasi penjualan minyak goreng untuk tiap pembeli. Harga jualnya pun dijaga.
"Tapi masalahnya, barang yang ada di bulog saat ini masih yang harga Rp19.000, harga lama. Jadi solusinya saat ini kita tunggu program penugasannya Bulog, program 10 juta liter," tuturnya.
"Kemarin sempat ada pembicaraan untuk pemerintah kasih subsidi minyak goreng itu lima ribu. Saya bilang, ‘tidak bisa karenakan APBD itu sudah ketok palu’. Jadi tidak bisa lagi kita utak-atik. Kalau kita keluarkan untuk subsidi, nanti jadinya pelanggaran," sambung Senfry.
Diketahui, pemerintah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter. Kemudian per 1 Februari, HET minyak goreng curah ditetapkan Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
Kepala Dinas Disdagkop-UKM Luwu Timur, Senfry Oktavianus mengatakan, pihaknya akan melakukan intervensi akan situasi tersebut. Peredaran hingga harga minyak goreng terus diawasi.
"Kami terus berupaya bagaimana menangani kelangkaan minyak goreng ini. Salah satunya kita akan melakukan sidak pasar untuk mengontrol penjualan minyak di semua pasar," ucap Senfry kepada SINDOnewas, Jumat (4/2/2022).
Pihaknya juga mengimbau para pedagang agar membatasi penjualan minyak goreng untuk tiap pembeli. Harga jualnya pun dijaga.
"Tapi masalahnya, barang yang ada di bulog saat ini masih yang harga Rp19.000, harga lama. Jadi solusinya saat ini kita tunggu program penugasannya Bulog, program 10 juta liter," tuturnya.
"Kemarin sempat ada pembicaraan untuk pemerintah kasih subsidi minyak goreng itu lima ribu. Saya bilang, ‘tidak bisa karenakan APBD itu sudah ketok palu’. Jadi tidak bisa lagi kita utak-atik. Kalau kita keluarkan untuk subsidi, nanti jadinya pelanggaran," sambung Senfry.
Diketahui, pemerintah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter. Kemudian per 1 Februari, HET minyak goreng curah ditetapkan Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
(agn)
tulis komentar anda