Para Tokoh Kampung di Surabaya Sepakat Tolak Perpanjangan PSBB
Senin, 08 Juni 2020 - 13:44 WIB
Sabar juga menyarakan, pemerintah perlu menguatkan ekonomi pangan di perkampungan karena sejak PSBB diberlakukan kondisi perekonomian warga perkampungan menjadi serba sulit. "Kita capek, banyak yang stress," ujarnya.
(Baca juga: 1 Anak di Malang Positif COVID-19, Isolasi Mandiri Rentan Penularan )
Terpisah, Ketua RT 2 RW 3 Ketintang, Kecamatan Gayungan, Andry Herdianto mengatakan, jika PSBB dilanjutkan, maka ekonomi warga akan susah bangkit kembali. Menurut Andry, PSBB tak perlu diperpanjang. "Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di wilayahnya, RT/RW perlu lebih meningkatkan protokol kesehatan di kampungnya," terangnya.
Ketua LPMK Kelurahan Penjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Erwin Tjahyuadi menambahkan, sinyal dari Wali Kota Risma untuk tidak ingin memperpanjang PSBB adalah langkah yang tepat. Dampak PSBB, kata dia, telah memukul ekonomi rakyat kecil. Padahal, dengan protokol kesehatan yang ketat, sebenarnya ekonomi tetap bisa digerakkan.
"Contohlah Taiwan, pemerintah setempat memberikan arahan tentang new normal life. Menggunakan masker, physical dan sosial distancing, cuci tangan, ini yang dijalankan. Alhasil perekonomian tumbuh. Di Surabaya kan sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, itu kita maksimalkan," ujarnya.
(Baca juga: 1 Anak di Malang Positif COVID-19, Isolasi Mandiri Rentan Penularan )
Terpisah, Ketua RT 2 RW 3 Ketintang, Kecamatan Gayungan, Andry Herdianto mengatakan, jika PSBB dilanjutkan, maka ekonomi warga akan susah bangkit kembali. Menurut Andry, PSBB tak perlu diperpanjang. "Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di wilayahnya, RT/RW perlu lebih meningkatkan protokol kesehatan di kampungnya," terangnya.
Ketua LPMK Kelurahan Penjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Erwin Tjahyuadi menambahkan, sinyal dari Wali Kota Risma untuk tidak ingin memperpanjang PSBB adalah langkah yang tepat. Dampak PSBB, kata dia, telah memukul ekonomi rakyat kecil. Padahal, dengan protokol kesehatan yang ketat, sebenarnya ekonomi tetap bisa digerakkan.
"Contohlah Taiwan, pemerintah setempat memberikan arahan tentang new normal life. Menggunakan masker, physical dan sosial distancing, cuci tangan, ini yang dijalankan. Alhasil perekonomian tumbuh. Di Surabaya kan sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, itu kita maksimalkan," ujarnya.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda