NA Tegaskan Tidak Tahu Eks Sekdis PUTR Sulsel Minta Duit ke Kontraktor
Jum'at, 05 November 2021 - 07:20 WIB
Saat itu Nurdin Abdullah mengaku hanya dikawal ajudan pribadinya Syamsul Bahri bersama sopirnya, Husein. Belakangan dia ketahui, bahwa yang meminta agar Edy datang menemuinya di Lego-lego adalah pengawalnya, Salman.
"Salman itu saya tidak perintahkan sama sekali (menghubungi Edy). Saya mengasumsi bahwa ini Salman, karena dia tahu saya mau ke Lego-lego, makanya dia telepon Edy. Tapi saya sama sekali tidak ada perintah ke dia," tuturnya.
Nurdin Abdullah mengaku tujuannya ke Lego-lego untuk memantau kondisi lokasi tersebut. Namun saat itu, Edy berniat untuk memberikan uang dari Agung Sucipto ke Nurdin Abdullah.
Karena tak sempat bertemu, Edy kemudian membawa pulang uang tersebut ke rumahnya. Nurdin bilang, dari Lego-lego, dia kembali ke rumah jabatan untuk beristirahat.
Menurut Nurdin Abdullah , kesaksian Edy dalam sidang, Rabu 3 November 2021, lalu tidak sepenuhnya selaras dengan peristiwa yang terjadi di lapangan.
Selain pembahasan keluhan relawan dan perintah minta uang ke kontraktor, Jaksa Penuntut Umum KPK, juga sempat mempertanyakan mengenai perintah Nurdin Abdullah ke Edy Rahmat terkait pelebaran jalan di kawasan kebun raya pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
"Iya karena jalan di sana itu tikungannya pas mau masuk kebun raya agak sempit dan curam," ungkap Nurdin Abdullah.
Ia mengaku selain menghubungi Edy Rahmat, juga menghubungi kontraktor Petrus Yalim, agar mengerahkan alat berat ke kawasan pucak untuk memperlebar jalan di sana. "Supaya jalan lebar khusus yang di tikungan itu, dan itu juga (pelebaran jalan) masih tanggung jawab pemprov," ungkap Nurdin Abdullah.
Selama kurang lebih empat jam Nurdin Abdullah dicecar beragam pertanyaan. Selain itu Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini juga diperdengarkan kembali percakapan telepon dengan bawahannya, mantan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Sulsel Sari Pudjiastuti.
"Salman itu saya tidak perintahkan sama sekali (menghubungi Edy). Saya mengasumsi bahwa ini Salman, karena dia tahu saya mau ke Lego-lego, makanya dia telepon Edy. Tapi saya sama sekali tidak ada perintah ke dia," tuturnya.
Nurdin Abdullah mengaku tujuannya ke Lego-lego untuk memantau kondisi lokasi tersebut. Namun saat itu, Edy berniat untuk memberikan uang dari Agung Sucipto ke Nurdin Abdullah.
Karena tak sempat bertemu, Edy kemudian membawa pulang uang tersebut ke rumahnya. Nurdin bilang, dari Lego-lego, dia kembali ke rumah jabatan untuk beristirahat.
Menurut Nurdin Abdullah , kesaksian Edy dalam sidang, Rabu 3 November 2021, lalu tidak sepenuhnya selaras dengan peristiwa yang terjadi di lapangan.
Selain pembahasan keluhan relawan dan perintah minta uang ke kontraktor, Jaksa Penuntut Umum KPK, juga sempat mempertanyakan mengenai perintah Nurdin Abdullah ke Edy Rahmat terkait pelebaran jalan di kawasan kebun raya pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
"Iya karena jalan di sana itu tikungannya pas mau masuk kebun raya agak sempit dan curam," ungkap Nurdin Abdullah.
Ia mengaku selain menghubungi Edy Rahmat, juga menghubungi kontraktor Petrus Yalim, agar mengerahkan alat berat ke kawasan pucak untuk memperlebar jalan di sana. "Supaya jalan lebar khusus yang di tikungan itu, dan itu juga (pelebaran jalan) masih tanggung jawab pemprov," ungkap Nurdin Abdullah.
Selama kurang lebih empat jam Nurdin Abdullah dicecar beragam pertanyaan. Selain itu Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini juga diperdengarkan kembali percakapan telepon dengan bawahannya, mantan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Sulsel Sari Pudjiastuti.
tulis komentar anda