Infeksi COVID-19 Meningkat, Pemkot Parepare Lakukan Rapid Test Massal
Kamis, 17 September 2020 - 17:23 WIB
PAREPARE - Pemerintah Kota Parepare melakukan rapid test di seluruh kelurahan yang tersebar di empat kecamatan di Parepare. Langkah ini merupakan respons atas meningkatnya jumlah masyarakat yang terinfeksi COVID-19 .
Wali Kota Parepare yang juga Ketua Tim Gugus Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Parepare, Taufan Pawe mengatakan, Parepare saat ini dalam situasi waspada corona. Bertambahnya jumlah pasien yang positif COVID-19 yang terjadi setiap hari, menjadikan Parepare kembali berstatus zona merah.
"Parepare sudah merah. Pemkot saat ini waspada terhadap penyebaran virus, makanya kita melakukan penelusuran melalui rapid test massal ini," jelasnya.
Beberapa lokasi rapid test massal di antaranya, Kelurahan Lumpue sebanyak 50 sampel, Lompoe 50 sampel, Lapadde 75 sampel, dan Wattang Soreang sebanyak 50 sampel. Beberapa sektor juga menjadi target rapid test massal, di antaranya perkantoran, pasar, kafe, rumah makan, dan perhotelan.
"Hal ini menjadi penting dilakukan untuk mencari faktor apa yang menjadi penyebab sehingga penyebarannya begitu cepat. Bahkan, kita barengi dengan regulasi Perwali No 31 tahun 2020, yang memberikan sanksi kepada warga yang tidak menaati protokol kesehatan ," papar Taufan.
COVID-19 kata Taufan lagi, tidak tebang pilih dalam menyerang calon korbannya. Sejumlah aparatur sipil negara (ASN), hingga tenaga kesehatan (nakes), kata Taufan, juga terpapar virus yang berawal ditemukan di Wuhan, China tersebut. Untuk mengntisipasi penyebarannya pada lingkup pemerintahan, ASN mempekerjakan fisik secara langsung hanya 25%.
Untuk penanganan pasien COVID-19, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare, memprioritaskan penanganan warga Parepare yang akan menjalani rawat inap di ruang isolasi yang telah disiapkan. Hal itu dikatakan Wakil Direktur RSUD Andi Makkasau, Ibrahim Kasim.
"Dan sementara kami hanya melayani pasien yangmerupakan warga Parepare karena ketersediaan kamar isolasi," ujarnya.
Saat ini kata Ibrahim, RSUD Andi Makkasau memiliki 28 kamar isolasi yang diperuntukkan bagi pasien COVID-19. Untuk pasien tak bergejala namun hasil tes swabnya positif, oleh pihaknya dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Sesuai prosedur pasien yang tidak memiliki gejala, melakukan isolasi mandiri di rumah. Tapi pemantauan tetap akan dilakukan setiap hari oleh tim gugus," tandasnya.
Wali Kota Parepare yang juga Ketua Tim Gugus Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Parepare, Taufan Pawe mengatakan, Parepare saat ini dalam situasi waspada corona. Bertambahnya jumlah pasien yang positif COVID-19 yang terjadi setiap hari, menjadikan Parepare kembali berstatus zona merah.
"Parepare sudah merah. Pemkot saat ini waspada terhadap penyebaran virus, makanya kita melakukan penelusuran melalui rapid test massal ini," jelasnya.
Beberapa lokasi rapid test massal di antaranya, Kelurahan Lumpue sebanyak 50 sampel, Lompoe 50 sampel, Lapadde 75 sampel, dan Wattang Soreang sebanyak 50 sampel. Beberapa sektor juga menjadi target rapid test massal, di antaranya perkantoran, pasar, kafe, rumah makan, dan perhotelan.
"Hal ini menjadi penting dilakukan untuk mencari faktor apa yang menjadi penyebab sehingga penyebarannya begitu cepat. Bahkan, kita barengi dengan regulasi Perwali No 31 tahun 2020, yang memberikan sanksi kepada warga yang tidak menaati protokol kesehatan ," papar Taufan.
COVID-19 kata Taufan lagi, tidak tebang pilih dalam menyerang calon korbannya. Sejumlah aparatur sipil negara (ASN), hingga tenaga kesehatan (nakes), kata Taufan, juga terpapar virus yang berawal ditemukan di Wuhan, China tersebut. Untuk mengntisipasi penyebarannya pada lingkup pemerintahan, ASN mempekerjakan fisik secara langsung hanya 25%.
Untuk penanganan pasien COVID-19, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare, memprioritaskan penanganan warga Parepare yang akan menjalani rawat inap di ruang isolasi yang telah disiapkan. Hal itu dikatakan Wakil Direktur RSUD Andi Makkasau, Ibrahim Kasim.
"Dan sementara kami hanya melayani pasien yangmerupakan warga Parepare karena ketersediaan kamar isolasi," ujarnya.
Saat ini kata Ibrahim, RSUD Andi Makkasau memiliki 28 kamar isolasi yang diperuntukkan bagi pasien COVID-19. Untuk pasien tak bergejala namun hasil tes swabnya positif, oleh pihaknya dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Sesuai prosedur pasien yang tidak memiliki gejala, melakukan isolasi mandiri di rumah. Tapi pemantauan tetap akan dilakukan setiap hari oleh tim gugus," tandasnya.
(luq)
tulis komentar anda