Program Padat Karya, Kemenaker Libatkan Santri Ponpes Garap Lahan Tidur di KBB

Jum'at, 11 September 2020 - 20:19 WIB
Pengasuh pondok pesantren di KBB yang akan dilibatkan pada program padat karya penanganan dampak COVID-19 di sektor pertanian. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
BANDUNG BARAT - Pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilibatkan dalam program padat karya yang digagas Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dalam penanganan dampak COVID-19.

Pasalnya banyak pesantren di KBB yang memiliki lahan luas dan santri yang banyak, sehingga potensi itu akan dimanfaatkan supaya menjadi produktif. (BACA JUGA: Erick Thohir: 2021 Vaksin COVID-19 Bisa Dinikmati 170 Juta Warga )

"Kami menyambut baik program pemerintah dengan melibatkan Ponpes dimasa pandemi COVID-19 dalam hal menjaga ketahanan pangan di masyarakat," kata pengasuh Ponpes Al-Ijazi Dauan dan Darunadwah, Cipongkor, KBB KH Aa Maulana ZA, Jumat (11/9/2020). (BACA JUGA: Tabrakan Beruntun Bus Sahabat dan 2 Kendaraan Tol Cipali, 2 Tewas )



Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Aliansi Ormas Islam KBB ini menilai, imbas COVID-19 bukan hanya dirasakan masyarakat umum tapi juga masyarakar di kalangan Ponpes. Oleh sebab itu dengan adanya pelatihan pertanian kepada santri dalam budidaya pertanian komoditas kacang Edamame, diharapkan bisa menjadi solusi dimasa pandemi.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Muniriyah, Desa Kertajaya, Padalarang Fauzi Al Fauzany berharap program padat karya kepada masyarakat terdampak COVID-19 yang melibatkan Ponpes bisa bermanfaat. (BACA JUGA: Anies Kewalahan Atasi COVID-19, Kang Emil Tawarkan Bantuan RS )

Program yang pelatihan, pendanaan, dan pembibitan ditangggung Kemenaker ini, bisa menjadi wadah pendidikan bagi ponpes yang memiliki SDM santri dengan berbagai latar belakang keahlian.

"Kami memiliki 170 santri yang bisa diberdayakan. Untuk lahan garapan bisa diimplementasikan di wilayah Cikalong yang bekerja sama dengan Ponpes kami," ujar Fauzi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB Iing Solihin mengatakan, pelibatan Ponpes dalam program ini karena para santrinya bisa dilibatkan dalam memanfaatkan lahan tidur atau tidak produktif yang ada di sekitar Ponpes.

Pihaknya menargetkan dapat memanfaatkan lahan tidur paling sedikit 35 hektare (ha) untuk ditanami kacang Edamame. "Kami berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), kecamatan, dan desa untuk menginventarisasi lahan-lahan tidur. Dipilihnya komoditas kacang Edamame karena permintaan dari buyer cukup tinggi yakni mencapai 4 ton/hari," kata Iing.
(awd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content