Sejarah Kerajaan Demak: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhannya

Selasa, 26 September 2023 - 10:37 WIB
Masa kejayaan kerajaan Demak berlangsung saat dipimpin Sultan Trenggana (1521 - 1546), saudara Adipati Unus. Ketika menjabat sebagai Raja Demak, dia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Jawa bagian timur dan barat.

Pada 1527, pasukan Islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang dipimpin Fatahillah atas perintah Sultan Trenggana berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Nama Sunda Kelapa lalu diganti menjadi Jayakarta yang berarti kemenangan yang sempurna. Jayakarta kelak berganti nama menjadi Batavia, lalu Jakarta.

Sultan Trenggana wafat pada 1546 karena terbunuh saat menyerang Panarukan, Situbondo, yang saat itu dikuasai Kerajaan Blambangan (Banyuwangi). Wafatnya Sultan Trenggana membuat tampuk kepemimpinan kerajaan Demak diperebutkan.

Pangeran Surowiyoto atau Pangeran Sekar berupaya untuk menduduki kekuasaan mengalahkan Sunan Prawata, putra Sultan Trenggana. Sunan Prawata lalu membunuh Surowiyoto dan menduduki kekuasaan.



Kejadian tersebut menyebabkan surutnya dukungan terhadap kekuasaan Sunan Prawata. Ia lalu memindahkan pusat kekuasaan Demak ke wilayahnya di Prawoto, Pati, Jawa Tengah. Namun ia hanya berkuasa selama satu tahun karena dibunuh Arya Penangsang, putra Surowiyoto pada 1547.

Arya Penangsang menduduki tahta kerajaan Demak setelah membunuh Sunan Prawata. Ia juga menyingkirkan Pangeran Hadiri atau Pangeran Kalinyamat, penguasa Jepara karena dianggap berbahaya bagi kekuasaannya.

Arya Penangsang berkuasa hingga 1554, ketika ia terbunuh oleh Ki Ageng Pemanahan dengan menggunakan keris Kyai Setan Kober yang diberikan oleh Sunan Kalijaga.

Ki Ageng Pemanahan adalah ayah dari Sutawijaya, pendiri Kerajaan Mataram Islam. Kematian Arya Penangsang pun menandai runtuhnya kerajaan Demak dan perpindahan kekuasaan ke Kerajaan Pajang.
(okt)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More