Isak Tangis Keluarga Pecah Melihat Jasad Bocah 11 Tahun Terbungkus Kantong Mayat
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Isak tangis orang tua dan keluarga pecah saat melihat jasad korban terbungkus kantong mayat di ruang jenasah Dokpol Forensik Biddokes Polda Sulawesi Selatan (Sulsel). Bocah bernama Fadly Sadewa (11) itu korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh dua remaja, yaiu F dan A.
Rencananya pihak keluarga akan mengambil langsung jasad korban untuk selanjutnya dimakamkan di tempat pemakaman umum dan tidak berkenan untuk dilakukan proses autopsi.
Irfan, paman korban mengatakan, awalnya korban korban diajak oleh salah seorang pelaku untuk membersihkan rumah dengan iming-imingan uang tunai Rp50 ribu.
"Korban yang saat itu tergiur langsung menerima ajakan pelaku dan berangkat dengan mengendarai sepeda motor," ungkap Irfan, Selasa (10/1/2023).
Sehari-harinya, lanjut Irfan, korban membantu ekonomi orang tua dengan bekerja sebagai tukang parkir di salah satu minimarket di Jalan Batua Raya, Kota Makassar, Sulsel.
Diberitakan sebelumnya, korban diculik dan dibunuh oleh pelaku pada Minggu (8/1/2023). Polisi telah menangkap pelaku F dan A (pelaku utama).
Dari hasil interogasi, pelaku F hanya membantu pelaku A memasukkan jasad korban ke dalam kantong kresek lalu dibuang ke jembatan Sungai Nipa-Nipa, Desa Moncong Loe.
Sementara pelaku A melakukan penculikan terhadap korban lantaran terobsesi dengan mahalnya harga organ tubuh. Dia berniat menjual organ dalam korban.
Namun karena tak mendapat orang yang akan membeli, dia pun akhirnya membunuh korban dan membuangnya ke bawah jembatan."Tadinya mau saya jual ginjalnya. Tapi tidak ada yang mau," ucap pelaku A.
Rencananya pihak keluarga akan mengambil langsung jasad korban untuk selanjutnya dimakamkan di tempat pemakaman umum dan tidak berkenan untuk dilakukan proses autopsi.
Irfan, paman korban mengatakan, awalnya korban korban diajak oleh salah seorang pelaku untuk membersihkan rumah dengan iming-imingan uang tunai Rp50 ribu.
"Korban yang saat itu tergiur langsung menerima ajakan pelaku dan berangkat dengan mengendarai sepeda motor," ungkap Irfan, Selasa (10/1/2023).
Sehari-harinya, lanjut Irfan, korban membantu ekonomi orang tua dengan bekerja sebagai tukang parkir di salah satu minimarket di Jalan Batua Raya, Kota Makassar, Sulsel.
Diberitakan sebelumnya, korban diculik dan dibunuh oleh pelaku pada Minggu (8/1/2023). Polisi telah menangkap pelaku F dan A (pelaku utama).
Dari hasil interogasi, pelaku F hanya membantu pelaku A memasukkan jasad korban ke dalam kantong kresek lalu dibuang ke jembatan Sungai Nipa-Nipa, Desa Moncong Loe.
Sementara pelaku A melakukan penculikan terhadap korban lantaran terobsesi dengan mahalnya harga organ tubuh. Dia berniat menjual organ dalam korban.
Namun karena tak mendapat orang yang akan membeli, dia pun akhirnya membunuh korban dan membuangnya ke bawah jembatan."Tadinya mau saya jual ginjalnya. Tapi tidak ada yang mau," ucap pelaku A.
(don)