Bangkitkan Ekonomi saat Pandemi, Ini Strategi Pemprov Jabar
loading...
A
A
A
Tidak hanya itu, Jabar pun terus berinovasi dalam digitalisasi, salah satunya mengembangkan program Desa Digital yang dinilainya mampu mendongkrak perekonomian, terutama di pedesaan.
Program Desa Digital sendiri, kata dia , terpilih sebagai Digital Equity and Accessibility dalam ajang IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2020 karena dinilai mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas informasi melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet.
"Keenam, ekonomi jangka panjang ini juga harus menjadi kebutuhan. Kami sedang membangun pabrik yang mengubah plastik menjadi solar, tapi terinterupsi. Ketujuh, local tourism bisa menjadi peluang Jawa Barat," paparnya.
Dia menegaskan, kegiatan ekonomi di Jabar harus kembali bergairah di tengah pandemi dan pihaknya menargetkan pertumbuhan ekonomi Jabar tidak minus.
Berdasarkan studi CSIS, tambahnya, ada empat kategori atau kuadran selama pandemi COVID-19, yakni kuadran kesehatan buruk dan ekonomi buruk, kesehatan baik dan ekonomi buruk, ekonomi baik dan kesehatan buruk, serta kuadran kesehatan baik dan ekonomi baik. (Baca juga: Sempat Hanya Beroperasi 15%, Industri Jabar Mulai Bangkit)
"Alhamdulillah, Jawa Barat ada di kuadran kesehatan membaik juga ekonomi pun membaik. Inilah sedikit keyakinan kami bahwa strategi kebersamaan kami bersama bupati/wali kota menghasilkan kondisi yang kami harapkan, yaitu kesehatan tetap kami waspada, ekonomi perlahan-lahan kami buka," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Divisi Stabilitas Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Taufik Garsadi menyatakan, Jabar juga fokus mendorong produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terpuruk akibat pandemi.
Program Desa Digital sendiri, kata dia , terpilih sebagai Digital Equity and Accessibility dalam ajang IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2020 karena dinilai mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas informasi melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet.
"Keenam, ekonomi jangka panjang ini juga harus menjadi kebutuhan. Kami sedang membangun pabrik yang mengubah plastik menjadi solar, tapi terinterupsi. Ketujuh, local tourism bisa menjadi peluang Jawa Barat," paparnya.
Dia menegaskan, kegiatan ekonomi di Jabar harus kembali bergairah di tengah pandemi dan pihaknya menargetkan pertumbuhan ekonomi Jabar tidak minus.
Berdasarkan studi CSIS, tambahnya, ada empat kategori atau kuadran selama pandemi COVID-19, yakni kuadran kesehatan buruk dan ekonomi buruk, kesehatan baik dan ekonomi buruk, ekonomi baik dan kesehatan buruk, serta kuadran kesehatan baik dan ekonomi baik. (Baca juga: Sempat Hanya Beroperasi 15%, Industri Jabar Mulai Bangkit)
"Alhamdulillah, Jawa Barat ada di kuadran kesehatan membaik juga ekonomi pun membaik. Inilah sedikit keyakinan kami bahwa strategi kebersamaan kami bersama bupati/wali kota menghasilkan kondisi yang kami harapkan, yaitu kesehatan tetap kami waspada, ekonomi perlahan-lahan kami buka," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Divisi Stabilitas Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Taufik Garsadi menyatakan, Jabar juga fokus mendorong produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terpuruk akibat pandemi.
(boy)