Imbas Gempa M6,5 Garut, Dinding Rumah Warga Majalengka Ambruk dan Retak
loading...
Dinding rumah warga di Dusun Sukamenak Tiga, Desa Sukamenak, Bantarujeg, Majalengka ambruk dan dua rumah lainnya mengalami retak akibat gempa M6,5 di Garut. Foto/Mohamad ZJ/iNewsTV
A
A
A
MAJALENGKA - Dinding rumah warga di Dusun Sukamenak Tiga, Desa Sukamenak, Kecamatan Bantarujeg, Majalengka , Jawa Barat ambruk dan dua rumah lainnya mengalami retak akibat gempa bumi magnitudo (M) 6,5 yang berpusat di Kabupaten Garut, Minggu malam (28/4/2024).
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Kondisi terparah dialami oleh rumah milik Amnah. Dinding temboknya ambruk hingga rata dengan tanah. Sementara itu, rumah milik Tatang dan Saimi mengalami retak-retak di bagian dinding.
Saat kejadian gempa bumi, Saimi sedang berada di rumah bersama ibunya yang sedang sakit. Ia langsung berusaha mengevakuasi sang ibu ke luar rumah saat merasakan guncangan gempa yang kuat.
"Saya sedang menunggu ibu sakit di rumah dan langsung evakuasi keluar saat ada gempa bumi hingga tembok ambruk," ujar Saimi.
Menurut Saimi, saat gempa terjadi, semua warga panik dan berhamburan keluar rumah.
"Semua warga panik dan berhamburan keluar rumah saat merasakan guncangan gempa yang kuat," imbuhnya.
Petugas dari BPBD Kabupaten Majalengka sudah turun ke lokasi untuk membantu warga yang terkena dampak gempa bumi. Mereka juga memberikan bantuan logistik dan makanan kepada para korban.
Warga diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi gempa bumi susulan. Jika merasakan guncangan gempa, segera berlindung di tempat yang aman dan hindari bangunan yang rawan roboh.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Kondisi terparah dialami oleh rumah milik Amnah. Dinding temboknya ambruk hingga rata dengan tanah. Sementara itu, rumah milik Tatang dan Saimi mengalami retak-retak di bagian dinding.
Saat kejadian gempa bumi, Saimi sedang berada di rumah bersama ibunya yang sedang sakit. Ia langsung berusaha mengevakuasi sang ibu ke luar rumah saat merasakan guncangan gempa yang kuat.
"Saya sedang menunggu ibu sakit di rumah dan langsung evakuasi keluar saat ada gempa bumi hingga tembok ambruk," ujar Saimi.
Menurut Saimi, saat gempa terjadi, semua warga panik dan berhamburan keluar rumah.
"Semua warga panik dan berhamburan keluar rumah saat merasakan guncangan gempa yang kuat," imbuhnya.
Petugas dari BPBD Kabupaten Majalengka sudah turun ke lokasi untuk membantu warga yang terkena dampak gempa bumi. Mereka juga memberikan bantuan logistik dan makanan kepada para korban.
Warga diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi gempa bumi susulan. Jika merasakan guncangan gempa, segera berlindung di tempat yang aman dan hindari bangunan yang rawan roboh.
(hri)
