Kisah Munculnya Nama Fakfak dalam Kitab Majapahit serta Jejaknya di Bumi Papua

Senin, 28 November 2022 - 05:11 WIB
loading...
A A A
Kekuatan angkatan laut Kerajaan Majapahit kala itu masih sangat lemah. Gajah Mada memberanikan diri meminta bantuan dari Laksamana Nala untuk memperkuat angkatan laut Kerajaan Majapahit. Penguatan angkatan laut ini dilakukan dari sisi kualitas dan kesejahteraan prajurit, serta kualitas kapal perangnya.

Mpu Nala secara resmi diangkat menjadi Panglima Angkatan Laut Kerajaan Majapahit, oleh Rajaputri Tribhuwana Tunggadewi. Sejak itu, Laksamana Nala banyak menghabiskan waktunya untuk di Pelabuhan Ujung Galuh atau sekarang lebih dikenal sebagai Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kala itu, Ujung Galuh merupakan pangkalan angkatan laut Kerajaan Majapahit.

Bagi Mpu Nala, dunia kemaritiman bukan hal yang asing lagi, karena dia dibesarkan di wilayah pesisir. Selama berada di pangkalan militer angkatan laut Kerajaan Majapahit, dia langsung mempelajari konstruksi kapal perang peninggalan tentara Mongol.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Laksamana Nala, akhirnya dapat ditemukan kelemahan dari kapal perang peninggalan tentara Mongol, yang menjadi kekuatan utama angkatan laut Majapahit. Salah satun kelemahannya adalah, bentuk badan kapal yang gemuk sehingga mempersulit sistem navigasi kapal.

Berangkat dari data tersebut, Mpu Nala akhirnya merancang bentuk kapal yang ideal bagi angkatan laut Majapahit. Dia mampu merancang badan kapal yang lebih ramping namun kapasitasnya jauh lebih besar daripada kapal sebelumnya.



Kapal hasil desain Mpu Nala tersebut, mampu menampung ratusan prajurit angkatan laut Kerajaan Majapahit, beserta perbekalan untuk hidup selama satu tahun di tengah lautan, dapat untuk mengangkut puluhan ribu kuda.

Selain desain yang sangat bagus, kapal perang angkatan laut Majapahit juga dilengkapi meriam cetbang yang dikenal dengan keganasannya dalam setiap pertempuran. Meriam karya Gajah Mada yang dipasang di kapal-kapal perang angkatan laut Majapahit tersebut, membuat para pelaut dari Eropa ciut nyalinya.

Pembenahan di internal angkatan laut Majapahit, akhirnya mampu dituntaskan oleh Laksamana Nala. Bermodal kekuatan internal yang utuh, Laksamana Nala mulai memimpin ekspedisi maritim Kerajaan Majapahit, ke seluruh Nusantara. Tentunya ekspedisi maritim ini juga langsung di bawah pengawasan Gajah Mada.

Pada sekitar tahun 1339-1341, angkatan laut Majapahit yang dipimpin oleh Laksamana Nala berhasil menundukkan seluruh Nusantara bagian barat, yang dimulai dari kerajaan Samudra Pasai, berlanjut ke seluruh Pulau Sumatera, Semenanjung Melayu, dan berakhir di Kalimantan.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2858 seconds (0.1#10.140)