Cegah Klaster Baru, Jabar Targetkan 10-15 Ribu Swab Test Tiap Minggu
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat menargetkan 10.000-15.000 swab test melalui metode polymerase chain reaction (PCR) per pekan untuk mencegah munculnya klaster-klaster baru penularan COVID-19.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan COVID-19 yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani menerangkan, target tersebut sesuai dengan standar pengetesan World Health Organization (WHO).
"Kami akan melakukan identifikasi terhadap potensi-potensi penyebaran, baik melalui klaster maupun penyebaran di masyarakat dengan melakukan pengetesan yang lebih masif lagi," ujar Berli, Kamis (9/7/2020).
Menurutnya, pengetesan dan pelacakan perlu dilakukan secara intens untuk mengidentifikasi klaster baru sekaligus mencegah sebaran COVID-19, terutama di tempat-tempat rawan penularan, seperti pasar, asrama, stasiun, kawasan industri, hingga destinasi wisata.
"Kita akan berupaya memenuhi standar pengetesan WHO, yakni 10.000-15.000 swab test dengan metode PCR dalam satu minggu. Penguatan kesiapan laboratorium pun dilakukan, supaya tes masif berjalan optimal," katanya.
"Pelacakan, pengetesan, dan isolasi merupakan kunci penanganan COVID-19," tuturnya. (Baca juga: Mobil Pemilik Kedai Dibobol Pencuri di Jalan Suci, Laptop dan Uang Raib)
Diketahui, terdapat dua klaster baru penyebaran COVID-19 di Jabar, yakni klaster pabrik PT Unilever di Kabupaten Bekasi dan Secapa AD di Kota Bandung. Berli menargetkan, pelacakan di dua klaster tersebut selesai pekan depan.
"Mudah-mudahan paling lambat minggu depan sudah menyelesaikan semua klaster," tandasnya.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan COVID-19 yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani menerangkan, target tersebut sesuai dengan standar pengetesan World Health Organization (WHO).
"Kami akan melakukan identifikasi terhadap potensi-potensi penyebaran, baik melalui klaster maupun penyebaran di masyarakat dengan melakukan pengetesan yang lebih masif lagi," ujar Berli, Kamis (9/7/2020).
Menurutnya, pengetesan dan pelacakan perlu dilakukan secara intens untuk mengidentifikasi klaster baru sekaligus mencegah sebaran COVID-19, terutama di tempat-tempat rawan penularan, seperti pasar, asrama, stasiun, kawasan industri, hingga destinasi wisata.
"Kita akan berupaya memenuhi standar pengetesan WHO, yakni 10.000-15.000 swab test dengan metode PCR dalam satu minggu. Penguatan kesiapan laboratorium pun dilakukan, supaya tes masif berjalan optimal," katanya.
"Pelacakan, pengetesan, dan isolasi merupakan kunci penanganan COVID-19," tuturnya. (Baca juga: Mobil Pemilik Kedai Dibobol Pencuri di Jalan Suci, Laptop dan Uang Raib)
Diketahui, terdapat dua klaster baru penyebaran COVID-19 di Jabar, yakni klaster pabrik PT Unilever di Kabupaten Bekasi dan Secapa AD di Kota Bandung. Berli menargetkan, pelacakan di dua klaster tersebut selesai pekan depan.
"Mudah-mudahan paling lambat minggu depan sudah menyelesaikan semua klaster," tandasnya.
(boy)