Alami Triple Shock, Pertamina Asser 2 Kesulitan Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional
loading...
A
A
A
PRABUMULIH - Manager PT.Pertamina EP Asser 2, Field Prabumulih, Ndirga Andri Sisworo mengungkapkan pihaknya saat ini tengah menghadapi tripel shock atau kendala yang sangat mengganggu dan membuat kesulitan melakukan operasional dan memenuhi kebutuhan akan minyak serta gas (migas). Masalah yang dihadapi tersebut antara lain harga migas mengalami penurunan, harga juga turun dan ditambah pandemi virus corona atau Covid 19 yang berkepanjangan.
"Kita saat ini mengalami tripel shock atau kendala yang membuat kami susah, pertama harga minyak turun, kedua dolar turun dan ditambah lagi adanya corona sehingga untuk operasi itu tidak ekonomis," ungkap Ndirga ketika diwawancarai ketika mengikuti sosialisasi dan syukuran tajak sumur LBK INF-2, Selasa (7/7/2020). (Baca: Jalan Poros Tanjung Laut Sungai Rengit Segera Dibangun)
Ndirga mengatakan, untuk tahun ini sendiri pihaknya telah menargetkan bakal banyak melakukan pengeboran sumur migas di wilayah asset 2 namun akibat tiga kendala tersebut menjadi terbatas. "Sebenernya banyak (target-red) kita ajukan untuk pengeboran namun karena harga minyak turun dan corona membuat beberapa sumur tidak dapat kita eksekusi karena secara keekonomian tidak ekonomis. Untuk yang bisa saya sampaikan dalam beberapa bulan kemungkinan hanya 3 sumur, lembak dan di Talang Jimar dua sumur," katanya.
Ndirga tuturnya karena kebutuhan nasional akan migas cukup tinggi dan pihaknya yang dikejar target untuk bisa memberikan kontribusi penambahan produksi maka kami melakukan pengeboran salah satunya di sumur LBK INF 2 yang berada di desa Lembak Kecamatan Lembak Kabupaten Muaraenim. "Selain sumur ini, kami juga secara paralel juga sedang melakukan pengeboran di lokasi talang Jimar mungkin sosialisasinya minggu depan," tuturnya.
Pengeboran sumur Lembak sendiri diencankan hingga kedalaman akhir sumur sedalam 1.718 meter, dan kata Ndirga untuk target produksi minyak 250 barel per hari (BOPD) dan gas 0.5 Juta standard Kaki Kubik per hari (MMSCFD).
"Tim teknis perusahaan melaksanakan pemboran dari lapisan talang akar ini secara directional drilling (Bor miring) dengan perkiraan total 49 hari kerja dan telah berjalan 14 hari dengan kedalaman telah dibor sedalam 1.325 meter. Setelah pengeboran selesai dan sukses, nantinya pengelolaan sumur akan dilanjutkan oleh unit di Asset 2 yaitu Prabumulih Field," katanya.
Ndirga berharap dengan melakukan sosialisasi dan syukuran dilakukan itu masyarakat khususnya di sekitar lokasi mendukung serta mendoakan agar operasional berjalan lancar dan memberikan produksi sesuai dengan target bahkan lebih. "Harapan kami semua masyarakat mendukung kegiatan pengeboran ini sehingga berjalan lancar dan aman serta menghasilkan migas sesuai dengan target ditentukan bahkan kalau bisa lebih," harapnya.
Camat Lembak melalui Sekcam, Didi Haryanto SKom mengungkapkan pemerintah maupun warga sangat mendukung dengan program dilakukan pertamina guna memenuhi kebutuhan minyak dan gas nasional itu. (Baca: Ratusan Warga OKU Emosi Sungai Ogan Tercemar Minta Kadis DLH Dicopot)
"Harapam kami dapat menghasilkan migas sesuai ditargetkan dan harapan kami agar silaturahmi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar lokasi tetap terjaga. Kami juga berharap masyarakat mendukung dan menjaga keamanan lokasi pengeboran disebabkan pencarian migas untuk negara dan nantinya akan dikembalikan dalam bentuk bagi hasil migas yang bisa dipakai pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur," bebernya.
"Kita saat ini mengalami tripel shock atau kendala yang membuat kami susah, pertama harga minyak turun, kedua dolar turun dan ditambah lagi adanya corona sehingga untuk operasi itu tidak ekonomis," ungkap Ndirga ketika diwawancarai ketika mengikuti sosialisasi dan syukuran tajak sumur LBK INF-2, Selasa (7/7/2020). (Baca: Jalan Poros Tanjung Laut Sungai Rengit Segera Dibangun)
Ndirga mengatakan, untuk tahun ini sendiri pihaknya telah menargetkan bakal banyak melakukan pengeboran sumur migas di wilayah asset 2 namun akibat tiga kendala tersebut menjadi terbatas. "Sebenernya banyak (target-red) kita ajukan untuk pengeboran namun karena harga minyak turun dan corona membuat beberapa sumur tidak dapat kita eksekusi karena secara keekonomian tidak ekonomis. Untuk yang bisa saya sampaikan dalam beberapa bulan kemungkinan hanya 3 sumur, lembak dan di Talang Jimar dua sumur," katanya.
Ndirga tuturnya karena kebutuhan nasional akan migas cukup tinggi dan pihaknya yang dikejar target untuk bisa memberikan kontribusi penambahan produksi maka kami melakukan pengeboran salah satunya di sumur LBK INF 2 yang berada di desa Lembak Kecamatan Lembak Kabupaten Muaraenim. "Selain sumur ini, kami juga secara paralel juga sedang melakukan pengeboran di lokasi talang Jimar mungkin sosialisasinya minggu depan," tuturnya.
Pengeboran sumur Lembak sendiri diencankan hingga kedalaman akhir sumur sedalam 1.718 meter, dan kata Ndirga untuk target produksi minyak 250 barel per hari (BOPD) dan gas 0.5 Juta standard Kaki Kubik per hari (MMSCFD).
"Tim teknis perusahaan melaksanakan pemboran dari lapisan talang akar ini secara directional drilling (Bor miring) dengan perkiraan total 49 hari kerja dan telah berjalan 14 hari dengan kedalaman telah dibor sedalam 1.325 meter. Setelah pengeboran selesai dan sukses, nantinya pengelolaan sumur akan dilanjutkan oleh unit di Asset 2 yaitu Prabumulih Field," katanya.
Ndirga berharap dengan melakukan sosialisasi dan syukuran dilakukan itu masyarakat khususnya di sekitar lokasi mendukung serta mendoakan agar operasional berjalan lancar dan memberikan produksi sesuai dengan target bahkan lebih. "Harapan kami semua masyarakat mendukung kegiatan pengeboran ini sehingga berjalan lancar dan aman serta menghasilkan migas sesuai dengan target ditentukan bahkan kalau bisa lebih," harapnya.
Camat Lembak melalui Sekcam, Didi Haryanto SKom mengungkapkan pemerintah maupun warga sangat mendukung dengan program dilakukan pertamina guna memenuhi kebutuhan minyak dan gas nasional itu. (Baca: Ratusan Warga OKU Emosi Sungai Ogan Tercemar Minta Kadis DLH Dicopot)
"Harapam kami dapat menghasilkan migas sesuai ditargetkan dan harapan kami agar silaturahmi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar lokasi tetap terjaga. Kami juga berharap masyarakat mendukung dan menjaga keamanan lokasi pengeboran disebabkan pencarian migas untuk negara dan nantinya akan dikembalikan dalam bentuk bagi hasil migas yang bisa dipakai pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur," bebernya.
(don)