Imbas Kenaikan Harga BBM, Petani Tembakau Keluhkan Ongkos Angkut Membengkak

Sabtu, 17 September 2022 - 15:43 WIB
loading...
Imbas Kenaikan Harga BBM, Petani Tembakau Keluhkan Ongkos Angkut Membengkak
Petani tembakau di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluhkan semakin meningkatnya ongkos produksi yang harus dikeluarkan. Foto ilustrasi
A A A
BANDUNG BARAT - Petani tembakau di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluhkan semakin meningkatnya ongkos produksi yang harus dikeluarkan. Hal itu seiring dengan kenaikan harga BBM sehingga biaya angkut dan jual menjadi membengkak.



Petani asal Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, KBB, Dedi Sutarya (40) mengatakan, harga tembakau gelondongan di pasaran untuk satu lempeng masih berkisar antara Rp35.000-Rp50.000 per kilogram. Di satu sisi biaya transportasi untuk menjual barang mengalami kenaikan.

"Sekarang ini ongkos produksi terutama untuk biaya angkut naik akibat harga BBM naik, tapi petani sulit naikan harga karena pembeli kebanyakan adalah warga sekitar," keluhnya, Sabtu (17/9/2022).

Petani lainnya, Lalan (40) mengeluhkan dampak dari kenaikan BBM sejak dua pekan terakhir yang berpengaruh cukup besar terhadap petani tembakau .Selain biaya transportasi angkutan barang naik, dikhawatirkan bakal diikuti oleh harga pangan lainnya

Sementara untuk menaikan harga pada konsumen bukan hal gampang. Terlebih, hasil panen tembakau yang dijual selama ini belum diolah dengan kemasan legal. Akhirnya harga jual ditentukan berdasarkan kesepakatan dan bukan karena harga yang berlaku di pasaran.

"Kami kan jualnya dalam bentuk hasil dirajang belum dikemas, kalau sudah dikemas mungkin harganya bisa jauh lebih mahal," ucapnya.

Humas Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) KBB, Yana Iryana (60) menyebutkan, KBB termasuk salah satu daerah yang cukup potensial dengan pertanian tembakau. Mereka tersebar di enam kecamatan seperti Kecamatan Cililin, Cipongkor, Gununghalu, Ngamprah, Rongga dan Sindangkerta.

"Sejak kenaikan BBM banyak keluhan dari petani tembakau. Harga tembakau masih tetap, tapi biaya transportasi untuk angkut barang naik," imbuhnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3449 seconds (0.1#10.140)