Raden Fatah, Perjuangan Menumbangkan Majapahit dan Mendirikan Kerajaan Islam
loading...
A
A
A
Dia lalu kembali ke Demak Bintara, ditemani para nasehatnya. Terdiri dari Sunan Bontang (Tuban), Sunan Undang (Kudus), Sunan Giri (Gresik), Sunan Agum (Cirebon), Sunan Kali Jenar, dan Sunan Kali Jaga.
Juga ada Sunan Tanggung (Tegal), dan Sunan Drajat (Sedayu). Setibanya di Demak Bintara, Raden Fatah mendirikan Masjid Agung. Dengan dukungan para wali, Raden Fatah kemudian melakukan serangan kepada Majapahit.
Pada serangan pertama, Sunan Undang dari Kudus terbunuh. Raden Fatah lalu meminta bantuan pasukan dari Palembang. Pada serangan yang kedua, Raden Fatah berhasil menumbangkan Kerajaan Majapahit.
Setelah Kerajaan Majapahit hancur, pusat kerajaan dipindahkan ke Demak Bintara. Raden Fatah kemudian bergelar Sultan Syah Alam Akbar. Raden Fatah juga melakukan perlawanan terhadap Portugis, di Malaka.
Raden Fatah memerintah Kerajaan Demak Bintara dengan sistem teokrasi atau pemerintahan yang berdasarkan agama Islam. Di masa pemerintahannya, Kerajaan Demak Bintara berhasil memperluas wilayah kekuasaannya.
Kerajaan-kerajaan pesisir Jawa, seperti Lasem, Tuban, Sedayu, Gresik, Cirebon, dan Banten, berhasil ditaklukkan.
Dengan takluknya kerajaan-kerjaan pesisir, maka Kerajaan Demak Bintara menjadi kerajaan agraris-maritim. Barang dagangan yang berhasil diekspor pada masa Raden Fatah adalah beras, lilin dan madu.
Barang-barang itu diekspor ke Malaka, Maluku, dan Samudera Pasai. Selain wilayah pesisir Jawa, wilayah-wilayah seperti Palembang, Jambi, dan beberapa kawasan di Kalimantan juga berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak Bintara.
Juga ada Sunan Tanggung (Tegal), dan Sunan Drajat (Sedayu). Setibanya di Demak Bintara, Raden Fatah mendirikan Masjid Agung. Dengan dukungan para wali, Raden Fatah kemudian melakukan serangan kepada Majapahit.
Pada serangan pertama, Sunan Undang dari Kudus terbunuh. Raden Fatah lalu meminta bantuan pasukan dari Palembang. Pada serangan yang kedua, Raden Fatah berhasil menumbangkan Kerajaan Majapahit.
Setelah Kerajaan Majapahit hancur, pusat kerajaan dipindahkan ke Demak Bintara. Raden Fatah kemudian bergelar Sultan Syah Alam Akbar. Raden Fatah juga melakukan perlawanan terhadap Portugis, di Malaka.
Raden Fatah memerintah Kerajaan Demak Bintara dengan sistem teokrasi atau pemerintahan yang berdasarkan agama Islam. Di masa pemerintahannya, Kerajaan Demak Bintara berhasil memperluas wilayah kekuasaannya.
Kerajaan-kerajaan pesisir Jawa, seperti Lasem, Tuban, Sedayu, Gresik, Cirebon, dan Banten, berhasil ditaklukkan.
Dengan takluknya kerajaan-kerjaan pesisir, maka Kerajaan Demak Bintara menjadi kerajaan agraris-maritim. Barang dagangan yang berhasil diekspor pada masa Raden Fatah adalah beras, lilin dan madu.
Barang-barang itu diekspor ke Malaka, Maluku, dan Samudera Pasai. Selain wilayah pesisir Jawa, wilayah-wilayah seperti Palembang, Jambi, dan beberapa kawasan di Kalimantan juga berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak Bintara.