Cerita Dibalik 2 Warga Blitar Tewas Setelah Pesta Miras

Selasa, 07 Juli 2020 - 21:29 WIB
loading...
Cerita Dibalik 2 Warga...
Dua orang korban tewas yang diduga overdosis miras oplosan di Kabupaten Blitar diautopsi di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Jatim. Foto/Ist
A A A
BLITAR - Slamet (40), salah satu korban tewas yang diduga over dosis minuman keras ( miras ) oplosan di Kabupaten Blitar , diketahui sebagai pembawa miras. Hanya saja, begitu pesta miras bubar dan Slamet serta Gun alias Londo (42) kemudian tewas dengan gejala seperti keracunan.

Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela menjelaskan, saat ini petugas tengah mencari botol bekas pesta miras tersebut. "Botolnya sudah dibuang setelah pesta. Sedangkan orang yang membawa minuman itu korban yang telah meninggal, "ujar Leonard M Sinambela, Selasa (7/7/2020). (Baca juga: Teganya, 2 Sapi Kurban di Banyumas Dipotong Ekornya)

Pesta miras yang berlangsung marathon itu dimulai Sabtu (4/7) malam sekitar pukul 21.00 WIB di wilayah Sukorejo, Kota Blitar. Saat tiba di lokasi dengan botol botol mirasnya, Slamet sudah dalam keadaan mabuk. Jalannya sedikit goyang. Saksi di lapangan mencium aroma alkohol. (Baca juga: Kasus Oknum Pendeta Cabul, Lembaga Pemerhati Anak: Terdakwa Harus Dihukum Maksimal)

Slamet yang merupakan warga Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar diduga sudah menenggak miras terlebih dahulu. "Ada lima orang yang ikut minum minum ditempat yang sama, "terang Leonard. Selain dua korban meninggal dunia (Slamet dan Gun), ada tiga orang lain yang terlibat dalam pesta miras.

Dengan iringan musik elekton, mereka berlima menenggak miras hingga tandas. "Pesta miras berlanjut sampai pukul 01.00 Wib dini hari," tambah Leonard. Karena habis dan tidak ada lagi yang bisa ditenggak, kelima orang tersebut bergeser ke wilayah Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Di sebuah kafe mereka kembali melanjutkan pesta miras hingga pukul 04.30 WIB. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing masing. Pada Senin (6/7/2020), korban Gun mengeluh dadanya terasa sesak diikuti pandangan kabur. Pihak keluarga langsung membawa ke RSUD Syuhada Haji, Kota Blitar.

Tidak berlangsung lama Gun langsung dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Hampir bersamaan korban Slamet ternyata juga dibawa ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Bahkan saat masuk rumah sakit, Slamet sudah dibantu alat pernafasan (oksigen).

"Kedua korban akhirnya meninggal dunia, "kata Leonard. Slamet meninggal dunia terlebih dahulu yang kemudian disusul Gun pada Senin (6/7) malam. Aparat kepolisian langsung meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pemilik kafe di Penataran Nglegok.

Menurut Leonard, tiga orang peserta pesta miras juga turut diperiksa. Berbeda dengan dua korban tewas. Ketiga orang yang ikut pesta miras tersebut kondisinya tetap segar bugar. Ketiganya tidak mengalami gejala seperti keracunan.

"Mereka (tiga orang) sehat dan masih bisa memberikan keterangan saat diperiksa, "terang Leonard. Atas fakta lapangan itu, polisi mengembangkan penyelidikan ke penyebab lain diluar miras oplosan. Misalnya makanan yang dimakan saat pesta miras berlangsung.

Kemudian juga kemungkinan adanya penyakit yang sebelumnya diderita kedua korban. Sebab miras yang diminum saat di kafe Penataran, Nglegok diketahui memiliki kadar alkohol yang relatif rendah. "Karenanya kita menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab utama kematian," ujarnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2030 seconds (0.1#10.140)