Banjir Luapan Sungai Bringin di Semarang Akibatkan 1.615 Jiwa Terdampak
loading...
A
A
A
SEMARANG - Banjir yang menerjang Kota Semarang wilayah barat akibat luapan Sungai Bringin mengakibatkan 351 rumah terdiri dari 403 Kepala Keluarga (KK) dengan 1.615 jiwa menjadi korban terdampak banjir, Kamis (13/10/2022).
Para korban banjir itu berada di wilayah Kelurahan Mangkang, Kecamatan Tugu dan Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
“Nihil korban (jiwa),” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Arief Rudianto, melalui siaran pers yang diterima MNC News, Kamis malam (13/10/2022).
Rinciannya di wilayah Kelurahan Mangkang Wetan ada 300 KK terdampak, mereka menghuni total 300 rumah. Sementara di wilayah Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan ada 51 rumah terdampak.
Dari ratusan KK terdampak banjir, hanya ada 1 KK yang mengungsi ke rumah ketua RW setempat. “Kerugian bersifat ringan dan kondisi terakhir air sungai masih menggenangi rumah-rumah warga,” lanjutnya.
Walaupun hujan sudah berhenti, namun tetap ada upaya tindaklanjut dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diperkuat pemangku wilayah perangkat wilayah mulai dari Lurah, Camat, Babinsa TNI, Bhabinkamtibmas Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama maupun relawan KSB, KATANA serta PMI dan RS Wongsonegoro serta masyarakat terdampak untuk meringankan beban korban terdampak bencana.
Dari ribuan jiwa yang terdampak banjir, kebutuhan yang sangat diperlukan adalah sembako, selimut, matras, dapur umum, penyemprotan lumpur dan bantuan air bersih.
Para korban banjir itu berada di wilayah Kelurahan Mangkang, Kecamatan Tugu dan Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
“Nihil korban (jiwa),” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Arief Rudianto, melalui siaran pers yang diterima MNC News, Kamis malam (13/10/2022).
Rinciannya di wilayah Kelurahan Mangkang Wetan ada 300 KK terdampak, mereka menghuni total 300 rumah. Sementara di wilayah Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan ada 51 rumah terdampak.
Dari ratusan KK terdampak banjir, hanya ada 1 KK yang mengungsi ke rumah ketua RW setempat. “Kerugian bersifat ringan dan kondisi terakhir air sungai masih menggenangi rumah-rumah warga,” lanjutnya.
Walaupun hujan sudah berhenti, namun tetap ada upaya tindaklanjut dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diperkuat pemangku wilayah perangkat wilayah mulai dari Lurah, Camat, Babinsa TNI, Bhabinkamtibmas Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama maupun relawan KSB, KATANA serta PMI dan RS Wongsonegoro serta masyarakat terdampak untuk meringankan beban korban terdampak bencana.
Dari ribuan jiwa yang terdampak banjir, kebutuhan yang sangat diperlukan adalah sembako, selimut, matras, dapur umum, penyemprotan lumpur dan bantuan air bersih.