Lukas Enembe Kepala Suku Besar Seluruh Papua? Ini Jawaban Tokoh Pemuda
loading...
A
A
A
SENTANI - Ketua Gerakan Pemuda Jayapura Jack Puraro mengatakan, ada banyak suku di Papua , dan setiap suku memiliki perangkat adat yang terstruktur dalam sistem kepemimpinan tradisional. Ada Ondofi, kepala suku, kepala kerep, sampai kepada pesuruh-pesuruh.
Menurut Jack, Dewan Adat di Tanah Tabi yang meliputi Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Sarmi tidak pernah memberikan legitimasi kepada Lukas Enembe sebagai kepala suku di Papua. Termasuk mengangkat Lukas Enembe sebagai kepala suku.
“Kalau di wilayah Lapago dan Meepago mengangkat Lukas sebagai kepala suku itu kewenangan dari masyarakat adat di sana. Tapi kalau untuk membawahi seluruh tanah Papua, maka orang yang telah memberikan pernyataan seperti itu harus segera mengklarifikasi,” Jack Puraro di Sentani, Jumat (7/10/2022).
Jack pun meminta semua pihak untuk tidak membangun atau menggiring opini bahwa Papua ini memiliki satu kepala suku besar seperti Lukas Enembe. “Itu tidak benar. Itu pembohongan publik,” ujarnya.
Menurutnya, opini seperti itu sengaja dibangun untuk menjadikan masyarakat Papua sebagai tameng untuk membentengi Lukas Enembe dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .
Masyarakat yang masih berjaga di rumah Lukas Enembe, menurut Jack, mereka memiliki hubungan emosional dengan gubernur Papua tersebut. Tapi Jack berharap, mereka tidak menghalang-halangi tugas KPK untuk memeriksa Lukas.
“Kami tahu kondisi Pak Lukas hari ini masih sakit sehingga KPK tidak bisa melakukan penanganan. Tapi kita berdoa semoga beliau bisa sehat sehingga bisa menindaklanjuti panggilan KPK. Papua kita jaga supaya tetap aman sebagai rumah kita bersama, siapapun boleh tinggal di Papua,” ujarnya.
Jack berharap, Lukas Enembe bisa segera memberikan keterangan sehingga permasalahan kasus dugaan korupsi yang dituduhkan kepadanya dapat segera selesai dan masyarakat bisa tenang.
“Ini adalah proses hukum. Pemerintah tentu sudah punya data dan bukti. Siapapun kita, masyarakat yang hidup di republik ini, tidak ada yang kebal hukum” tegasnya.
Dia yakin Lukas Enembe sangat siap menghadapi proses hukum. Namun Jack menduga ada hasutan, masukan, bahkan tekanan sehingga Lukas Enembe belum memenuhi panggilan KPK.
“Kalau Pak Lukas terus dalam posisi seperti ini, ini juga dapat mengganggu kesehatan beliau. Tekanan seperti ini membuat beliau tersandera dan terkurung,” ujarnya.
Jack meminta masyarakat waspada terhadap oknum yang melakukan provokasi sehingga membuat suasana di Papua tidak kondusif. Secara khusus Jack mengimbau kuasa hukum Lukas Enembe bisa memberikan pernyataan yang menyejukkan situasi.
Menurut Jack, Dewan Adat di Tanah Tabi yang meliputi Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Sarmi tidak pernah memberikan legitimasi kepada Lukas Enembe sebagai kepala suku di Papua. Termasuk mengangkat Lukas Enembe sebagai kepala suku.
“Kalau di wilayah Lapago dan Meepago mengangkat Lukas sebagai kepala suku itu kewenangan dari masyarakat adat di sana. Tapi kalau untuk membawahi seluruh tanah Papua, maka orang yang telah memberikan pernyataan seperti itu harus segera mengklarifikasi,” Jack Puraro di Sentani, Jumat (7/10/2022).
Jack pun meminta semua pihak untuk tidak membangun atau menggiring opini bahwa Papua ini memiliki satu kepala suku besar seperti Lukas Enembe. “Itu tidak benar. Itu pembohongan publik,” ujarnya.
Menurutnya, opini seperti itu sengaja dibangun untuk menjadikan masyarakat Papua sebagai tameng untuk membentengi Lukas Enembe dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .
Masyarakat yang masih berjaga di rumah Lukas Enembe, menurut Jack, mereka memiliki hubungan emosional dengan gubernur Papua tersebut. Tapi Jack berharap, mereka tidak menghalang-halangi tugas KPK untuk memeriksa Lukas.
“Kami tahu kondisi Pak Lukas hari ini masih sakit sehingga KPK tidak bisa melakukan penanganan. Tapi kita berdoa semoga beliau bisa sehat sehingga bisa menindaklanjuti panggilan KPK. Papua kita jaga supaya tetap aman sebagai rumah kita bersama, siapapun boleh tinggal di Papua,” ujarnya.
Jack berharap, Lukas Enembe bisa segera memberikan keterangan sehingga permasalahan kasus dugaan korupsi yang dituduhkan kepadanya dapat segera selesai dan masyarakat bisa tenang.
“Ini adalah proses hukum. Pemerintah tentu sudah punya data dan bukti. Siapapun kita, masyarakat yang hidup di republik ini, tidak ada yang kebal hukum” tegasnya.
Dia yakin Lukas Enembe sangat siap menghadapi proses hukum. Namun Jack menduga ada hasutan, masukan, bahkan tekanan sehingga Lukas Enembe belum memenuhi panggilan KPK.
“Kalau Pak Lukas terus dalam posisi seperti ini, ini juga dapat mengganggu kesehatan beliau. Tekanan seperti ini membuat beliau tersandera dan terkurung,” ujarnya.
Jack meminta masyarakat waspada terhadap oknum yang melakukan provokasi sehingga membuat suasana di Papua tidak kondusif. Secara khusus Jack mengimbau kuasa hukum Lukas Enembe bisa memberikan pernyataan yang menyejukkan situasi.
(poe)