Kesaksian Nur Saguwanto Korban Tragedi Kanjuruhan, Kaki Patah Muka Melepuh dan Sesak Napas
loading...
A
A
A
MALANG - Detik-detik terjadinya Tragedi Kanjuruhan masih teringat jelas di ingatannya. Nur Saguwanto (19) salah seorang korban luka sangat bersyukur nyawanya masih bisa selamat, meski pergelangan kaki kirinya patah dan mukanya bengkak, melepuh, sesak napas dan pingsan dari malam hingga pagi.
Sebanyak 131 nyawa melayang dalam tragedi yang terjadi pada Sabtu, 1 September 2022 lalu.
Nur Saguwanto korban Tragedi Kanjuruhan didampingi ayahnya, Mahfud saat ditemui di Tegalsari, Kepanjen, Malang, Jatim, Kamis (6/10/2022). Foto/MPI/Avirista Midaada
Pemuda asal Kepanjeng, Kabupaten Malang ini babak belur dan mengalami luka cukup banyak di sekujur tubuhnya. Luka itu hingga kini belum pulih meski Saguwanto sudah kembali ke rumah.
Dia merupakan salah satu dari ratusan korban yang terluka dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut.
Saat ditemui di kediamannya, Jalan Karsidi RT 2 RW 3 Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, kedua mata Saguwanto bengkak, bagian wajahnya juga melepuh seperti ada sisa gas air mata.
Meski kejadian sudah 6 hari lalu, namun dia mengaku masih sesak dan berat saat bernapas hingga kini.
Nur Saguwanto korban Tragedi Kanjuruhan saat ditemui di Tegalsari, Kepanjen, Malang, Jatim, Kamis (6/10/2022). Foto/MPI/Avirista Midaada
"Saat kejadian saya ada di tribun 11. Ketika itu sudah ada yang turun ke lapangan usai pertandingan bubar. Tiba tiba ada tembakan gas air mata di tempat saya duduk. Setelah itu saya nggak ingat lagi," kata Saguwanto, pada Kamis (6/10/2022).
Sebanyak 131 nyawa melayang dalam tragedi yang terjadi pada Sabtu, 1 September 2022 lalu.
Nur Saguwanto korban Tragedi Kanjuruhan didampingi ayahnya, Mahfud saat ditemui di Tegalsari, Kepanjen, Malang, Jatim, Kamis (6/10/2022). Foto/MPI/Avirista Midaada
Pemuda asal Kepanjeng, Kabupaten Malang ini babak belur dan mengalami luka cukup banyak di sekujur tubuhnya. Luka itu hingga kini belum pulih meski Saguwanto sudah kembali ke rumah.
Dia merupakan salah satu dari ratusan korban yang terluka dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut.
Saat ditemui di kediamannya, Jalan Karsidi RT 2 RW 3 Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, kedua mata Saguwanto bengkak, bagian wajahnya juga melepuh seperti ada sisa gas air mata.
Meski kejadian sudah 6 hari lalu, namun dia mengaku masih sesak dan berat saat bernapas hingga kini.
Nur Saguwanto korban Tragedi Kanjuruhan saat ditemui di Tegalsari, Kepanjen, Malang, Jatim, Kamis (6/10/2022). Foto/MPI/Avirista Midaada
"Saat kejadian saya ada di tribun 11. Ketika itu sudah ada yang turun ke lapangan usai pertandingan bubar. Tiba tiba ada tembakan gas air mata di tempat saya duduk. Setelah itu saya nggak ingat lagi," kata Saguwanto, pada Kamis (6/10/2022).