Warga Diduga Korban Keracunan Gas di Madina Jadi 83 Orang

Rabu, 28 September 2022 - 05:09 WIB
loading...
Warga Diduga Korban...
Puluhan Warga Desa Sibanggor Tongan dan Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara terpapar racun gas Hidrogem Sulfide diduga milik PT SMGP. (Ist)
A A A
MADINA - Puluhan Warga Desa Sibanggor Tongan dan Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara terpapar racun gas Hidrogem Sulfide (H2S) diduga milik PT SMGP. Para korban tersebut terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Sesuai data dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan menyebutkan, ada 39 orang pasien yang diduga terpapar racun H2S. Sedangkan jumlah data pasien yang mengalami penyakit yang sama di Rumah Sakit Umum Permata Madina ada 44 orang warga Sibanggor Tonga dan Desa Sibanggor Julu mengalami muntah-muntah dan lemas.

"Di RSUD Panyabungan ada 39 orang sedangkan di RS Permata Madina ada 44 orang pasien yang diduga keracunan Gas H2S. Hingga saat ini kita tidak bisa mendeteksi racun yang ada di tubuh pasien, namun gejala keracun pasti dapat terdeteksi." Kata Dr. Rusli Pulungan, Direktur RSUD Panyabungan, Rabu (28/09/2022).

Dikatakan, selain orang dewasa warga yang terkena Susfek keracunan gas di antaranya ada beberapa anak di bawah umur bahkan juga ada Balita, namun semua sudah mendapatkan pertolongan medis.

Baca: Keracunan Gas, Puluhan Warga di Mandailing Natal Dilarikan ke Rumah Sakit.

"Sesuai arahan bapak bupati kita memberikan pelayanan prima kepada pasien kita malam ini hingga kita bekerja sama dengan BPBD mendirikan tenda di samping UGD untuk menampung Pasien. Selain itu ada beberapa pasien di bawah usia lima tahun," katanya.

Baca Juga: Pelajar Naik Motor Bonceng 3 Tabrak Truk di Sukabumi, 1 Tewas 2 Terluka.

Terpisah, warga Subanggor Tonga M. Lubis (25) mengaku sangat ketakutan atas perihal itu, sehingga semua mengungsi dari desa mereka karena takut terpapar racun gas H2s itu. "Untuk sementara kami mengungsi takutlah menjadi korban berikutnya," sebutnya.

Sementara pihak PT. Sorik Marapi Geotjermal Power (SMGP) hingga saat ini tidak ada yang bisa dihubungi untuk memberikan tanggapan terkait hal itu.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4004 seconds (0.1#10.140)