Bali Digelontor 200 Ribu Vaksin Rabies Sambut Pelaksanaan G20
loading...
A
A
A
DENPASAR - Menjelang puncak G20, Bali digelontor 200 ribu dosis vaksin anti rabies (VAR). Pasokan vaksin itu diharapkan bisa mengendalikan kasus rabies di Bali.
"Vaksin ini didatangkan untuk menyukseskan gelaran G20 November mendatang," kata Koordinator Substansi Program dan Evaluasi Balai Besar Veteriner Denpasar I Putu Eka Sentana, Selasa (20/9/2022).
Dia menjelaskan, ratusan ribu dosis VAR impor itu merupakan hibah dari World Organization of Animal Health kepada Kementerian Pertanian.
Baca juga: Wanita di Jambi Selundupkan 1.001 Butir Ekstasi Rp5 Miliar dengan Imbalan Rp8 Juta
VAR dikirim langsung dari Belanda dan tiba di Bandara Ngurah Rai, Senin (19/9/2022). Vaksin itu sebagai bagian dari rencana program vaksinasi rabies di Bali yang dijalankan oleh menjelang gelaran G20.
Kepala Kantor Bea Cukai Bali, NTB dan NTT Susila Brata mengatakan, karena sifatnya untuk kepentingan umum, impor VAR itu dibebaskan dari bea masuk dan pajak.
Selain itu diberikan pelayanan segera atau rush handling agar vaksin tidak rusak. "Kami memahami vaksin ini perlu penanganan khusus agar kandungannya tidak rusak sampai tiba dan disalurkan," ujarnya.
"Vaksin ini didatangkan untuk menyukseskan gelaran G20 November mendatang," kata Koordinator Substansi Program dan Evaluasi Balai Besar Veteriner Denpasar I Putu Eka Sentana, Selasa (20/9/2022).
Dia menjelaskan, ratusan ribu dosis VAR impor itu merupakan hibah dari World Organization of Animal Health kepada Kementerian Pertanian.
Baca juga: Wanita di Jambi Selundupkan 1.001 Butir Ekstasi Rp5 Miliar dengan Imbalan Rp8 Juta
VAR dikirim langsung dari Belanda dan tiba di Bandara Ngurah Rai, Senin (19/9/2022). Vaksin itu sebagai bagian dari rencana program vaksinasi rabies di Bali yang dijalankan oleh menjelang gelaran G20.
Kepala Kantor Bea Cukai Bali, NTB dan NTT Susila Brata mengatakan, karena sifatnya untuk kepentingan umum, impor VAR itu dibebaskan dari bea masuk dan pajak.
Selain itu diberikan pelayanan segera atau rush handling agar vaksin tidak rusak. "Kami memahami vaksin ini perlu penanganan khusus agar kandungannya tidak rusak sampai tiba dan disalurkan," ujarnya.
(msd)