Terdampak Kebaikan Harga BBM, Ojol Purwakarta Turun ke Jalan

Rabu, 14 September 2022 - 14:12 WIB
loading...
Terdampak Kebaikan Harga BBM, Ojol Purwakarta Turun ke Jalan
Ratusan driver ojek online atau ojol turun ke jalan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (14/10/2022). Mereka mengaku mulai merasakan dampak ekonomi pasca kenaikan BBM
A A A
PURWAKARTA - Aksi ujuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus bermunculan. Kali ini kelompok ojek online atau ojol turun ke jalan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (14/10/2022). Dalam aksinya mereka mengaku mulai merasakan dampak ekonomi pasca kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah pada 3 September 2022 pekan lalu.

Aksi tukang ojek ini tidak jauh berbeda dengan kelompok masyarakat lain. Mereka membawa sejumlah kertas kain putih bertuliskan penolakan harga BBM, sambil berkonvoi menelusuri jalan raya di pusat kota menuju gedung DPRD Purwakarta. Para tukang ojek di Purwakarta ini sengaja mematikan mesin motornya saat menggelar konvoi dalam unjuk rasa tersebut.

Mereka akan meminta wakilnya yang duduk di parlemen menyampaikan apa yang dirasakan masyarakat kepada pemerintah pusat soal dampak ekonomi yang ditimbulkan pasca kebijakan kenaikan harga BBM.

Baca juga: BPBD Catat Bencana Longsor Terjadi di 3 Kecamatan Dipicu Cuaca Ekstrem

"Dampak kenaikan BBM ini luar biasa. Selain bahan pokok naik, penghasilan ngojek pun turun drasmstis. Kami minta kenaikan BBM dipetimbangkan lagi. Lihat kami, lihat orang-orang yang tidak berpenghasilan tetap,"ujar Rudi (34) salah satu driver ojol yang ikut ujuk rasa di Purwakarta.

Dia menuturkan, penghasilan ngojek dalam sehari paling besar kurang lebih hanya di kisaran Rp100 ribu dan paling kecil kurang Rp50 ribu sehari. Sebelum BBM naik meski jauh dari cukup, namun penghasilan dari hasil ngojek tersebut paling tidak bisa untuk makan dan biaya sekolah anak sehari-hari. Karena sisanya bisa dibantu istri yang mencari penghasilan lain untuk tambahan kebutuhan ekonomi keluarga.

"Sekarang setelah BBM naik penghasilan ngojek paling besar misalnya dapat Rp100 ribu sudah sangat beresiko, karena semua kebutuhan pokok juga ikut naik. Apalagi kalau dapat Rp50ribu sehari. Untuk beli bensin dan makan saya saat ngojek jasa juga tidak akan cukup. Apalagi untuk anak & istri. Bingung saya dengan cara seperti ini,"keluhnya.

Sementara itu, driver ojol lain Asep (41), menyebutkan banyak kendaraan ojek di Purwakarta dari hasil utang ke prusahaan pembiayaan atau leasing. Dengan kenaikan bahan pokok akibat kenaikan BBM, banyak tukang ojek yang kawatir cicilan motor yang digunakan ngojek tidak terbayar. Akibatnya motor mereka bisa ditarik oleh prusahaan pembiayaan.

"Jadi akibat BBM naik ini, dampaknya kemana-mana. Tolong media massa kalau bahas soal BBM naik ini jangan fokus ke biaya pembelian BBM yang bertambah. Tapi fokus ke dampak ekonominya,"timpal pengemudi ojol lain saat ujuk rasa berlangsung.

Aksi unjuk rasa ini berlangsung aman dan terkendali. Saat konvoi ratusan tukang ojek ini mendapat pengawalan dari aparat Kepolisian dibantu angnggota TNI di Purwakarta.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)