Driver Ojol Tewas Ditusuk 2 Preman di Dipatiukur Bandung, Pelaku Masih Berkeliaran
loading...
A
A
A
BANDUNG - Dicky Rinaldi (26), driver ojek online (ojol) tewas ditusuk dua preman di depan warung makan Bebek Ali Borme, Jalan Teuku Umar, kawasan Dipatiukur, Kota Bandung. Sampai saat ini, dua pembunuh Dicky masih bebas berkeliaran.
SF, kakak kandung korban Dicky, mengatakan, peristiwa yang merenggut nyawa almarhum itu terjadi satu bulan lalu, tepatnya, Kamis 4 Juli 2024 pukul 22.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh keluarga, kata SF, sebelum kejadian, pada Kamis 4 Juli 2024 siang, korban Dicky dan dua pelaku terlibat percekcokan. Bahkan kepala almarhum Dicky dipukul dan ditendang sampai lebam oleh pelaku Gendon.
Setelah itu, kata SF, korban dipaksa menandatangani surat perjanjian damai tapi tidak mau karena tak terima dianiaya. Tidak diketahui permasalahan antara korban dengan kedua pelaku.
“Setelah dianiaya, adik saya (almarhum Dicky) dipaksa menandatangani surat perjanjian dengan menggunakan materai. Karena enggak terima dipukul, adik saya gak mau tanda tangan,” kata SF kepada wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (7/8/2024).
Pada Kamis malam, ujar SF, korban Dicky dan temannya menunggu pesanan makanan milik pelanggan di Jalan Teuku Umar, kawasan Dipatiukur. Tak lama kemudian, dua pelaku mengampiri korban.
Salah satu pelaku memiliki nama panggilan Gendon. Rekan korban sempat melerai percekcokan itu karena pelaku Gendon membawa teman-temannya.
"(Sebelum kejadian penusukan) dia (korban Dicky) lagi sama temannya menunggu pesanan. Saat ditinggal sebentar oleh temannya, adik saya didatangi dua pelaku itu. Informasinya preman, ada juga yang bilang tukang parkir. Enggak jelas," ujar SF.
SF, kakak kandung korban Dicky, mengatakan, peristiwa yang merenggut nyawa almarhum itu terjadi satu bulan lalu, tepatnya, Kamis 4 Juli 2024 pukul 22.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh keluarga, kata SF, sebelum kejadian, pada Kamis 4 Juli 2024 siang, korban Dicky dan dua pelaku terlibat percekcokan. Bahkan kepala almarhum Dicky dipukul dan ditendang sampai lebam oleh pelaku Gendon.
Setelah itu, kata SF, korban dipaksa menandatangani surat perjanjian damai tapi tidak mau karena tak terima dianiaya. Tidak diketahui permasalahan antara korban dengan kedua pelaku.
“Setelah dianiaya, adik saya (almarhum Dicky) dipaksa menandatangani surat perjanjian dengan menggunakan materai. Karena enggak terima dipukul, adik saya gak mau tanda tangan,” kata SF kepada wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (7/8/2024).
Pada Kamis malam, ujar SF, korban Dicky dan temannya menunggu pesanan makanan milik pelanggan di Jalan Teuku Umar, kawasan Dipatiukur. Tak lama kemudian, dua pelaku mengampiri korban.
Salah satu pelaku memiliki nama panggilan Gendon. Rekan korban sempat melerai percekcokan itu karena pelaku Gendon membawa teman-temannya.
"(Sebelum kejadian penusukan) dia (korban Dicky) lagi sama temannya menunggu pesanan. Saat ditinggal sebentar oleh temannya, adik saya didatangi dua pelaku itu. Informasinya preman, ada juga yang bilang tukang parkir. Enggak jelas," ujar SF.