Icraf-Bappeda Bone Tudang Sipulung di Dua Boccoe Terkait Kegiatan Land4Lives
loading...
A
A
A
BONE - World Agroforestry (Icraf) Indonesia bersama Bappeda Pemkab Bone melaksanakan Tudang Sipulung, Persetujuan Awal Tanpa Paksaan Rencana Kegiatan Land4Lives atau Lahan untuk Kehidupan di Kantor Desa Pakkasalo, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone Senin (8/8/2022).
Ada dua desa di Kecamatan Dua Boccoe menjadi lokasi kegiatan Land4Lives, yakni Desa Pakkasalo dan Desa Cabbeng.
Baca Juga: Icraf
"Kami juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada teman-teman peneliti yang sudah berkali kali datang ke kami untuk konsultasi, dengan hadirnya program land4lives untuk menjadi fokus pembinaan ke depan," kata Andi Musafir.
Dia meminta masyarakat dua desa di Kecamatan Dua Boccoe dapat memanfaatkan sebaik mungkin kegiatan Land4Lives yang muaranya untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya titip ini ke Pak Desa Cabbeng dan Pakkasalo adanya program pemberdayaan Land4lives, pemberdayaan substansinya perubahan paradigma berpikir, dimanfaatkan bagaimana menangkap potensi, pertanian, pangan, perubahan iklam agar merubah kebiasaan masyarakat yang menuju pada perubahan dan kesejahteraan," kata Andi Musafir.
Baca Juga: Icraf
"Kehadiran Icraf ini patut kita syukuri, karena Icraf ini lembaga Internastional bukan lembaga nasional, Icraf di Indonesia Timur, lokusnya itu hanya ada di Bone saja," kata Kepala Bappeda Bone.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah dan masyarakat desa yang ditunjuk untuk mendukung kehadiran program Land4lives untuk kemajuan sumber daya di desa.
"Kita jangan lihat bantuan masuk itu hanya dari segi bantuan fisik, tetapi juga pemberdayaan manusia, jika manusia kita dibantu dibangun jauh lebih besar manfaatnya dari pembangunan fisik, ini adalah investasi masa depan, siapa yang bisa bangun daerah kita 30 tahun ke depan jika kita tidak mulai berdayakan," kata Ade Fariq.
Baca Juga: Icraf
"Kenapa harus ada di Dua Boccoe, program lahan untuk kehidupan, sisi bentang alam, di sini daerah musiman, langganan banjir, diharapkan mampu tanggap mitigasi bencana, kita juga daerah lempeng harus mulai mengenal mitigasi, ketahanan pangan, pemberdayaan kelompok rentang," sebutnya.
Sementara itu Kooordinator Project Icraf Sulsel, Muhammad Syahrir menyebutkan ada 12 desa yang direncanakan mendapatkan program Land4Lives.
"Tergantung dari persetujuan masyarakatnya, kita sebelum masuk ke program, ini kita laksanakan dulu sosialisasi mappatabe, ketika kita semua paham apa yang kita lakukan dapat bersinergi dengan baik," kata Syahrir.
Dia menyebutkan program Land4Lives merupakan program bersama yang melibatkan masyarakat desa untuk diberdayakan.
Baca juga:Tahun Baru Islam, 127 Titik di Bone Serentak Khatam Al-Quran
"Ini adalah program bersama, milik kita bersama bagaimana masyarakat desa dapat berpartisipasi, olehnya pada kesempatan ini memperkenalkan program kemudian mappatabe, untuk meminta persetujuan," kata Syahrir.
Hadir pada kesempatan tersebut Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rosnawati, Peneliti Senior Icraf Dr Betha Lusiana Kepala Desa Pakkasalo Jamaluddin Sebba, Kepala Desa Cabbeng Muh Yasin, dan tokoh masyarakat Desa Pakkasalo dan Cabbeng.
Ada dua desa di Kecamatan Dua Boccoe menjadi lokasi kegiatan Land4Lives, yakni Desa Pakkasalo dan Desa Cabbeng.
Baca Juga: Icraf
"Kami juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada teman-teman peneliti yang sudah berkali kali datang ke kami untuk konsultasi, dengan hadirnya program land4lives untuk menjadi fokus pembinaan ke depan," kata Andi Musafir.
Dia meminta masyarakat dua desa di Kecamatan Dua Boccoe dapat memanfaatkan sebaik mungkin kegiatan Land4Lives yang muaranya untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya titip ini ke Pak Desa Cabbeng dan Pakkasalo adanya program pemberdayaan Land4lives, pemberdayaan substansinya perubahan paradigma berpikir, dimanfaatkan bagaimana menangkap potensi, pertanian, pangan, perubahan iklam agar merubah kebiasaan masyarakat yang menuju pada perubahan dan kesejahteraan," kata Andi Musafir.
Baca Juga: Icraf
"Kehadiran Icraf ini patut kita syukuri, karena Icraf ini lembaga Internastional bukan lembaga nasional, Icraf di Indonesia Timur, lokusnya itu hanya ada di Bone saja," kata Kepala Bappeda Bone.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah dan masyarakat desa yang ditunjuk untuk mendukung kehadiran program Land4lives untuk kemajuan sumber daya di desa.
"Kita jangan lihat bantuan masuk itu hanya dari segi bantuan fisik, tetapi juga pemberdayaan manusia, jika manusia kita dibantu dibangun jauh lebih besar manfaatnya dari pembangunan fisik, ini adalah investasi masa depan, siapa yang bisa bangun daerah kita 30 tahun ke depan jika kita tidak mulai berdayakan," kata Ade Fariq.
Baca Juga: Icraf
"Kenapa harus ada di Dua Boccoe, program lahan untuk kehidupan, sisi bentang alam, di sini daerah musiman, langganan banjir, diharapkan mampu tanggap mitigasi bencana, kita juga daerah lempeng harus mulai mengenal mitigasi, ketahanan pangan, pemberdayaan kelompok rentang," sebutnya.
Sementara itu Kooordinator Project Icraf Sulsel, Muhammad Syahrir menyebutkan ada 12 desa yang direncanakan mendapatkan program Land4Lives.
"Tergantung dari persetujuan masyarakatnya, kita sebelum masuk ke program, ini kita laksanakan dulu sosialisasi mappatabe, ketika kita semua paham apa yang kita lakukan dapat bersinergi dengan baik," kata Syahrir.
Dia menyebutkan program Land4Lives merupakan program bersama yang melibatkan masyarakat desa untuk diberdayakan.
Baca juga:Tahun Baru Islam, 127 Titik di Bone Serentak Khatam Al-Quran
"Ini adalah program bersama, milik kita bersama bagaimana masyarakat desa dapat berpartisipasi, olehnya pada kesempatan ini memperkenalkan program kemudian mappatabe, untuk meminta persetujuan," kata Syahrir.
Hadir pada kesempatan tersebut Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rosnawati, Peneliti Senior Icraf Dr Betha Lusiana Kepala Desa Pakkasalo Jamaluddin Sebba, Kepala Desa Cabbeng Muh Yasin, dan tokoh masyarakat Desa Pakkasalo dan Cabbeng.
(luq)