Pokdarwis di Bonebol Dilatih Tata Kelola Destinasi Wisata
loading...
A
A
A
Untuk meningkatkan daya saing kepariwisataan diperlukan tata kelola destinasi pariwisata yang baik. Sepanjang mampu dan menata dengan baik segala potensi dan peluang yang ada.
Oleh karena itu, pelatihan tentang tata kelola destinasi wisata bagi pengelola destinasi wisata termasuk di dalamnya kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sangat dibutuhkan untuk bagaimana para pengelola wisata ini dan SDM pariwisata di Bone Bolango bisa berdaya saing dengan daerah lainnya di Indonesia, khususnya di Provinsi Gorontalo.
Hal ini diutarakan Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango yang diwakili Asisten II Tanwir Ali saat membuka kegiatan pelatihan tata kelola destinasi wisata tingkat Kabupaten Bone Bolango tahun 2020 di Grand Q Hotel Gorontalo, Senin (27/7/2020).
Pelatihan yang diikuti 40 peserta yang berasal dari utusan Pokdarwis se Kabupaten Bone Bolango dan juga SDM yang ada di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Bone Bolango itu berlangsung dari tanggal 27-29 Juli 2020.
Asisten II Tanwir Ali mengungkapkan, Pemda Bone Bolango khususnya di Periode Bupati Hamim Pou dan Wakil Bupati Mohamad Kilat Wartabone di dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) 2016-2021 memiliki kepentingan yang sangat tinggi dan urgen untuk sektor pariwisata.
“Terus terang di sektor pariwisata ini banyak harapan dari Pak Bupati dan Wabup untuk bagaimana Bone Bolango bisa bersaing dengan kabupaten dan kota lainnya di Indonesia,”ungkap Tanwir Ali.
Untuk itu, seluruh peserta yang hadir disini akan diberikan pelatihan untuk bagaimana mengelola sebuah destinasi wisata. Satu tujuan pemerintah daerah termasuk Disparekraf sendiri, yakni bagaimana jumlah kunjungan wisata baik luar negeri dan lokal itu meningkat dari tahun ke tahun di Kabupaten Bone Bolango.
“Ini tentu menjadi tantangan bagi kita semua apalagi pada saat wabah pandemik Covid-19, untuk bagaimana mengelola pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Bone Bolango. Tentu harus sesuai dengan protokol kesehatan,”ujar Tanwir Ali.
Sebelumnya, Kepala Disparekraf Bone Bolango Lukman A. Daud menyampaikan rasa kegembiraannya akhirnya kegiatan pelatihan tata kelola destinasi wisata yang sudah tiga kali dibatalkan karena alasan ketakutan dan kekhawatiran terhadap Covid-19 bisa terlaksana.
“Kita juga patut bersyukur hampir 75% dari dana alokasi khusus (DAK) Kabupaten Bone Bolango baik fisik maupun non fisik untuk sektor pariwisata, telah dipercayakan oleh pemerintah pusat untuk kita kelola kembali sebagai bagian dari gerak pembangunan fisik maupun SDM pengelola sektor wisata,”ujarnya.
Olehnya itu, lanjut Lukman A. Daud, pelatihan tata kelola destinasi wisata ini dilaksanakan dengan harapan akan ada benang merah dengan tata kelola destinasi wisata yang baik dan modern dengan kemampuan mengelola obyek wisata oleh pengelola yang terampil dan memiliki kecakapan dalam fungsi dan tugasnya.
Lukman menambahkan kegiatan pelatihan ini sempat tertunda beberapa kali karena wabah Covid-19. Olehnya secara pribadi, dirinya meminta kepada manajemen hotel untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan di semua areal hotel yang akan digunakan oleh semua peserta pelatihan. Untuk itu dia minta kepada seluruh peserta untuk menerapkan protokol kesehatan selama kegiatan pelatihan tersebut berlangsung.
“Kami tekankan kepada peserta, yakni semua peserta dalam kondisi berbadan sehat dan tidak sedang sakit flu, batuk dan suhu badan tinggi saat mengikuti kegiatan pelatihan. Jika ada yang sakit langsung kita rekomendasi untuk dipulangkan ke rumahnya,”tukas Lukman A. Daud.
Turut memberikan materi pada pelatihan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dr. Meyrin Kadir dengan materinya, yakni adaptasi kebiasaan baru pengelola tempat wisata.
Oleh karena itu, pelatihan tentang tata kelola destinasi wisata bagi pengelola destinasi wisata termasuk di dalamnya kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sangat dibutuhkan untuk bagaimana para pengelola wisata ini dan SDM pariwisata di Bone Bolango bisa berdaya saing dengan daerah lainnya di Indonesia, khususnya di Provinsi Gorontalo.
Hal ini diutarakan Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango yang diwakili Asisten II Tanwir Ali saat membuka kegiatan pelatihan tata kelola destinasi wisata tingkat Kabupaten Bone Bolango tahun 2020 di Grand Q Hotel Gorontalo, Senin (27/7/2020).
Pelatihan yang diikuti 40 peserta yang berasal dari utusan Pokdarwis se Kabupaten Bone Bolango dan juga SDM yang ada di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Bone Bolango itu berlangsung dari tanggal 27-29 Juli 2020.
Asisten II Tanwir Ali mengungkapkan, Pemda Bone Bolango khususnya di Periode Bupati Hamim Pou dan Wakil Bupati Mohamad Kilat Wartabone di dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) 2016-2021 memiliki kepentingan yang sangat tinggi dan urgen untuk sektor pariwisata.
“Terus terang di sektor pariwisata ini banyak harapan dari Pak Bupati dan Wabup untuk bagaimana Bone Bolango bisa bersaing dengan kabupaten dan kota lainnya di Indonesia,”ungkap Tanwir Ali.
Untuk itu, seluruh peserta yang hadir disini akan diberikan pelatihan untuk bagaimana mengelola sebuah destinasi wisata. Satu tujuan pemerintah daerah termasuk Disparekraf sendiri, yakni bagaimana jumlah kunjungan wisata baik luar negeri dan lokal itu meningkat dari tahun ke tahun di Kabupaten Bone Bolango.
“Ini tentu menjadi tantangan bagi kita semua apalagi pada saat wabah pandemik Covid-19, untuk bagaimana mengelola pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Bone Bolango. Tentu harus sesuai dengan protokol kesehatan,”ujar Tanwir Ali.
Sebelumnya, Kepala Disparekraf Bone Bolango Lukman A. Daud menyampaikan rasa kegembiraannya akhirnya kegiatan pelatihan tata kelola destinasi wisata yang sudah tiga kali dibatalkan karena alasan ketakutan dan kekhawatiran terhadap Covid-19 bisa terlaksana.
“Kita juga patut bersyukur hampir 75% dari dana alokasi khusus (DAK) Kabupaten Bone Bolango baik fisik maupun non fisik untuk sektor pariwisata, telah dipercayakan oleh pemerintah pusat untuk kita kelola kembali sebagai bagian dari gerak pembangunan fisik maupun SDM pengelola sektor wisata,”ujarnya.
Olehnya itu, lanjut Lukman A. Daud, pelatihan tata kelola destinasi wisata ini dilaksanakan dengan harapan akan ada benang merah dengan tata kelola destinasi wisata yang baik dan modern dengan kemampuan mengelola obyek wisata oleh pengelola yang terampil dan memiliki kecakapan dalam fungsi dan tugasnya.
Lukman menambahkan kegiatan pelatihan ini sempat tertunda beberapa kali karena wabah Covid-19. Olehnya secara pribadi, dirinya meminta kepada manajemen hotel untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan di semua areal hotel yang akan digunakan oleh semua peserta pelatihan. Untuk itu dia minta kepada seluruh peserta untuk menerapkan protokol kesehatan selama kegiatan pelatihan tersebut berlangsung.
“Kami tekankan kepada peserta, yakni semua peserta dalam kondisi berbadan sehat dan tidak sedang sakit flu, batuk dan suhu badan tinggi saat mengikuti kegiatan pelatihan. Jika ada yang sakit langsung kita rekomendasi untuk dipulangkan ke rumahnya,”tukas Lukman A. Daud.
Turut memberikan materi pada pelatihan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dr. Meyrin Kadir dengan materinya, yakni adaptasi kebiasaan baru pengelola tempat wisata.
(srf)