Demam Citayam Fashion Week Menular ke Majalengka, Emak-emak Lenggak-lenggok di Jembatan Bambu
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Demam Citayam Fashion Week ( CFW ) di kawasan Sudirman, Jakarta menyebar ke berbagai daerah. Tidak hanya di kota besar, heboh lenggak-lenggok pun terjadi di kota kecil, seperti Majalengka .
Bahkan, di Majalengka, aksi tersebut tidak tersaji di pusat kota, melainkan di daerah pinggiran. Ya, aksi tersebut tersaji di Kampung Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh.
Sama dengan brand yang ramai di Jakarta. Event di Majalengka ini pun berlabel CFW SCBD. Namun, CFW SCBD di sini merupakan akronim dari Cimanuk Fashion Week Sisi Cimanuk Beres Dahar. Dahar, dalam bahasa Indonesia memiliki arti makan.
Ya. Dengan memanfaatkan jembatan penyeberangan berbahan bambu, puluhan warga, baik ibu-ibu, remaja, maupun bapak-bapak mendadak menjadi model, berjalan beriringan, dengan disaksikan puluhan pasang mata terpukau dan jepretan kamera.
Mereka melintas di jembatan bambu sepanjang sekitar 120 sentimeter. Jembatan yang membentang di atas Sungai Cimanuk itu sendiri merupakan akses warga dari Kampung Kaputren ke Desa Randegan, Kecamatan Jatitujuh.
Yahya, Lurah Kaputren selaku penggagas menjelaskan, CFW SCBD itu tidak hanya diikuti oleh warga desa setempat saja. Warga dari desa-desa tetangga pun, ambil bagian dalam acara tersebut.
"Awalnya mau dari kita aja, ternyata dari desa lain pun ada yang mau ikut. Ya sekitar 5 desa lah yang ikut," kata Yahya.
Terkait latar belakang, Yahya menyebut beragam. Petani, ibu rumahtangga, pedagang dan lain-lain. "Pakaian yang dikenakannya, ya yang mereka pakai pas ke sini. Alhamdulillah, masyarakat cukup gembira," bebernya.
Tidak sekadar hiburan. CFW SCBD versi Majalengka ini pun menyediakan hadiah. "Nanti hadiahnya pas 17 an (17 Agustus)," papar dia.
CFW SCBD sendiri ditutup dengan makan bersama. Hal itu sesuai dengan akronim CFW SCBD, yang 'D' di SCBD merupakan akronim Dahar.
Sementara, Kampung Kaputren sendiri sudah kerap menggelar berbagai event. Selain event bulanan, warga di kampung ini pun memiliki event tahunan. MasterChef adalah salah satu event tahunan, yang melibatkan kaum ibu-ibu mantan TKI.
Bahkan, di Majalengka, aksi tersebut tidak tersaji di pusat kota, melainkan di daerah pinggiran. Ya, aksi tersebut tersaji di Kampung Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh.
Sama dengan brand yang ramai di Jakarta. Event di Majalengka ini pun berlabel CFW SCBD. Namun, CFW SCBD di sini merupakan akronim dari Cimanuk Fashion Week Sisi Cimanuk Beres Dahar. Dahar, dalam bahasa Indonesia memiliki arti makan.
Ya. Dengan memanfaatkan jembatan penyeberangan berbahan bambu, puluhan warga, baik ibu-ibu, remaja, maupun bapak-bapak mendadak menjadi model, berjalan beriringan, dengan disaksikan puluhan pasang mata terpukau dan jepretan kamera.
Mereka melintas di jembatan bambu sepanjang sekitar 120 sentimeter. Jembatan yang membentang di atas Sungai Cimanuk itu sendiri merupakan akses warga dari Kampung Kaputren ke Desa Randegan, Kecamatan Jatitujuh.
Yahya, Lurah Kaputren selaku penggagas menjelaskan, CFW SCBD itu tidak hanya diikuti oleh warga desa setempat saja. Warga dari desa-desa tetangga pun, ambil bagian dalam acara tersebut.
"Awalnya mau dari kita aja, ternyata dari desa lain pun ada yang mau ikut. Ya sekitar 5 desa lah yang ikut," kata Yahya.
Terkait latar belakang, Yahya menyebut beragam. Petani, ibu rumahtangga, pedagang dan lain-lain. "Pakaian yang dikenakannya, ya yang mereka pakai pas ke sini. Alhamdulillah, masyarakat cukup gembira," bebernya.
Tidak sekadar hiburan. CFW SCBD versi Majalengka ini pun menyediakan hadiah. "Nanti hadiahnya pas 17 an (17 Agustus)," papar dia.
CFW SCBD sendiri ditutup dengan makan bersama. Hal itu sesuai dengan akronim CFW SCBD, yang 'D' di SCBD merupakan akronim Dahar.
Sementara, Kampung Kaputren sendiri sudah kerap menggelar berbagai event. Selain event bulanan, warga di kampung ini pun memiliki event tahunan. MasterChef adalah salah satu event tahunan, yang melibatkan kaum ibu-ibu mantan TKI.
(nic)