1 Tewas Akibat COVID-19, Dinkes Batam Sebut Miliki Penyakit Penyerta
loading...

Seorang warga Kota Batam, meninggal dunia akibat terpapar COVID-19, Rabu (20/7/2022). Foto/Ilustrasi
A
A
A
BATAM - Kematian akibat terpapar COVID-19, terjadi di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Seorang warga Kota Batam, dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (20/7/2022), karena COVID-19 dan memiliki penyakit penyerta, salah satunya sakit jantung.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Ika Fairuza menjelaskan, sebelum dinyatakan terpapar COVID-19, warga Kecamatan Sagulung tersebut, sedang dirawat di Rumah Sakit Awal Bros karena sakit jantung.
Namun, karena pasien tersebut menunjukkan gejala COVID-19 seperti sesak napas dan hasil pengecekan paru-paru menunjukkan infeksi maka tim kesehatan melakukan pengecekan COVID-19 secara langsung.
"Sebenarnya sakitnya sudah banyak, sangat kompleks juga sakitnya, kemudian ada gejala mengarah COVID-19 lalu kita periksa hasilnya positif ternyata. Tapi tidak sempat dirawat karena COVID-19, begitu hasil periksaan keluar, pasien itu dinyatakan meninggal," kata dia.
Ika menyampaikan proses pemakaman pasien tersebut sesuai dengan protokol COVID-19 di pemakaman khusus COVID-19 di Sei Temiang, Sekupang, Kota Batam. "Pemakaman sesuai protokol COVID-19 di Temiang. Pasien tidak ada riwayat perjalanan luar daerah, karena sudah sakit kompleks," ujar dia.
Berdasarkan laporan Satgas COVID-19 Kota Batam, pada Rabu (20/7/2022), secara kumulatif sejak awal pandemi 31.025 orang terkonfirmasi COVID-19; 30.091 orang di antaranya menyelesaikan isolasi 918 meninggal; dan 16 kasus aktif.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Ika Fairuza menjelaskan, sebelum dinyatakan terpapar COVID-19, warga Kecamatan Sagulung tersebut, sedang dirawat di Rumah Sakit Awal Bros karena sakit jantung.
Namun, karena pasien tersebut menunjukkan gejala COVID-19 seperti sesak napas dan hasil pengecekan paru-paru menunjukkan infeksi maka tim kesehatan melakukan pengecekan COVID-19 secara langsung.
"Sebenarnya sakitnya sudah banyak, sangat kompleks juga sakitnya, kemudian ada gejala mengarah COVID-19 lalu kita periksa hasilnya positif ternyata. Tapi tidak sempat dirawat karena COVID-19, begitu hasil periksaan keluar, pasien itu dinyatakan meninggal," kata dia.
Ika menyampaikan proses pemakaman pasien tersebut sesuai dengan protokol COVID-19 di pemakaman khusus COVID-19 di Sei Temiang, Sekupang, Kota Batam. "Pemakaman sesuai protokol COVID-19 di Temiang. Pasien tidak ada riwayat perjalanan luar daerah, karena sudah sakit kompleks," ujar dia.
Baca Juga
Berdasarkan laporan Satgas COVID-19 Kota Batam, pada Rabu (20/7/2022), secara kumulatif sejak awal pandemi 31.025 orang terkonfirmasi COVID-19; 30.091 orang di antaranya menyelesaikan isolasi 918 meninggal; dan 16 kasus aktif.
(eyt)