Tunggu Rekomendasi, Disdik Masih Pertimbangkan Sekolah Tatap Muka
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel masih mengkaji kebijakan sekolah tatap muka di tengah masa pandemi COVID-19. Pertimbangan Tim Gugus Tugas COVID-19 Sulsel dan Kemendikbud tetap jadi acuan, dimulai tidaknya sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru 2020 tersebut.
"Kita masih menunggu keputusan resmi dari Kementerian terkait. Termasuk bagaimana daerah-daerah yang tingkat kerawanan Covid-nya, istilahnya mana yang zona merah, hijau, kuning," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Basri kepada SINDOnews.
Meski mengaku, skenario pembelajaran di tengah pandemi sudah disiapkan, namun pihaknya tidak mau gegabah, apalagi saat ini Sulsel masih rawan COVID-19. Baca : Siswa SD hingga SMA Masih Belajar dari Rumah Sampai 4 Juli 2020
"Jadi itu kita tunggu. Karena ini harus dibicarakan dinas terkait, dinas kesehatan melalui gugus tugas yang nantinya memberikan pertimbangan kepada kita apakah sudah layak siswa kembali ke sekolah atau belum," jelas Dia.
Basri menegaskan, jika suatu wilayah belum ada yang masuk zona hijau, maka sekolah tatap muka tidak akan dilakukan. Dengan demikian, proses belajar mengajar via online masih tetap dilanjutkan. Baca Juga : Tahun Ajaran Baru, Pengenalan Sekolah Dilakukan Via Online
"Kami dari disdik mempersiapkan semuanya. Kalau misalnya masih berlanjut pandemi ini saat tahun ajaran baru 13 Juli nanti, maka pembelajaran online berlanjut. Ini juga sudah kita siapkan," ujarnya. Kalaupun demikian hari, sekolah tatap muka dimulai pada daerah yang sudah masuk zona hijau, protokol kesehatan harus secara ketat diberlakukan.
"Kita harus ikuti ketentuan yamg dianjurkan kementerian sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat. Pokonya kita menunggu saja, tapi skenario-skenario itu sudah kita siapkan," jelas Basri.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku, tidak ingin mengambil keputusan terburu-buru. Rencana pembelajaran tatap muka di sekolah, akan dikaji bersama tiap kepala daerah, dan tim Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, serta para tim ahli. Baca Lagi : Masuk SMA/SMK di Sulsel Bisa Lewat Jalur Pemenuhan Kuota
Menurut gubernur, perkembangan kasus COVID-19 di Sulsel masih harus dievaluasi. Diharapkan, kedepan sudah ada pemetaan zona kategori kerawanan COVID-19 di Sulsel. Salah satu yang dijadikan acuan dalam penerapan skenario pembukaan sekolah.
"Jadi tentu kita lakukan kajian dulu, kita akan bicara dengan teman-teman di tim gugus termasuk tim ahli epidemiologi supaya menetapkan daerah-daerah yang bisa dikategorikan zona hijau," tegas Nurdin.
"Kita masih menunggu keputusan resmi dari Kementerian terkait. Termasuk bagaimana daerah-daerah yang tingkat kerawanan Covid-nya, istilahnya mana yang zona merah, hijau, kuning," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Basri kepada SINDOnews.
Meski mengaku, skenario pembelajaran di tengah pandemi sudah disiapkan, namun pihaknya tidak mau gegabah, apalagi saat ini Sulsel masih rawan COVID-19. Baca : Siswa SD hingga SMA Masih Belajar dari Rumah Sampai 4 Juli 2020
"Jadi itu kita tunggu. Karena ini harus dibicarakan dinas terkait, dinas kesehatan melalui gugus tugas yang nantinya memberikan pertimbangan kepada kita apakah sudah layak siswa kembali ke sekolah atau belum," jelas Dia.
Basri menegaskan, jika suatu wilayah belum ada yang masuk zona hijau, maka sekolah tatap muka tidak akan dilakukan. Dengan demikian, proses belajar mengajar via online masih tetap dilanjutkan. Baca Juga : Tahun Ajaran Baru, Pengenalan Sekolah Dilakukan Via Online
"Kami dari disdik mempersiapkan semuanya. Kalau misalnya masih berlanjut pandemi ini saat tahun ajaran baru 13 Juli nanti, maka pembelajaran online berlanjut. Ini juga sudah kita siapkan," ujarnya. Kalaupun demikian hari, sekolah tatap muka dimulai pada daerah yang sudah masuk zona hijau, protokol kesehatan harus secara ketat diberlakukan.
"Kita harus ikuti ketentuan yamg dianjurkan kementerian sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat. Pokonya kita menunggu saja, tapi skenario-skenario itu sudah kita siapkan," jelas Basri.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku, tidak ingin mengambil keputusan terburu-buru. Rencana pembelajaran tatap muka di sekolah, akan dikaji bersama tiap kepala daerah, dan tim Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, serta para tim ahli. Baca Lagi : Masuk SMA/SMK di Sulsel Bisa Lewat Jalur Pemenuhan Kuota
Menurut gubernur, perkembangan kasus COVID-19 di Sulsel masih harus dievaluasi. Diharapkan, kedepan sudah ada pemetaan zona kategori kerawanan COVID-19 di Sulsel. Salah satu yang dijadikan acuan dalam penerapan skenario pembukaan sekolah.
"Jadi tentu kita lakukan kajian dulu, kita akan bicara dengan teman-teman di tim gugus termasuk tim ahli epidemiologi supaya menetapkan daerah-daerah yang bisa dikategorikan zona hijau," tegas Nurdin.
(sri)