Rumah di Blitar Terbakar, Pemilik Malah Teriak-teriak Gembira
loading...
A
A
A
BLITAR - Tanpa alasan jelas, Slamet (37), warga Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, tiba tiba membakar rumahnya.
Slamet diduga mengalami depresi. Sebab begitu melihat rumahnya terbakar, dia justru berteriak teriak bahagia. (Baca juga: Dua Rumah di Mojokerto Ludes Terbakar )
"Yang bersangkutan diduga mengalami depresi," kata Kasubag Humas Polres Blitar Kota Iptu Rochan kepada wartawan Rabu (24/6/2020). Insiden kebakaran rumah itu berlangsung Rabu (24/6/2020), sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Entah apa yang mendorong Slamet tiba tiba menguras isi tanki sepeda motornya. Bensin yang ada di tangannya, lantas dia siram-siramkan di dalam rumah. Kursi dan seluruh perkakas yang ada, semuanya basah. Setelah itu disulut dengan pemantik api.
"Api seketika membakar kursi dan semua yang ada di dalam rumah," kata Rochan.
Lantaran dinding rumah terbuat dari anyaman bambu maka api dengan cepat berkobar. Melihat itu para tetangga berdatangan ke lokasi, berusaha memadamkan.
Slamet, kata sejumlah saksi, berada di luar rumah. Dia menyaksikan rumahnya yang terbakar sambil teriak-teriak gembira, dirinya yang membakarnya. "Slamet berada di luar rumah teriak-teriak omahku tak bong (rumahku tak bakar)," kata Rochan.
Dalam peristiwa kebakaran ini, mobil pemadam kebakaran dan beberapa aparat kepolisian langsung datang ke lokasi. Api yang menghanguskan rumah beserta isinya tersebut berhasil dipadamkan.
Hingga saat ini juga belum diketahui apa yang menyebabkan pemilik rumah yang diduga depresi itu membakar rumahnya sendiri. "Selain rumah seisinya, yang ikut terbakar adalah satu unit sepeda motor. Total kerugian material sekitar Rp10 juta," pungkas Rochan.
Slamet diduga mengalami depresi. Sebab begitu melihat rumahnya terbakar, dia justru berteriak teriak bahagia. (Baca juga: Dua Rumah di Mojokerto Ludes Terbakar )
"Yang bersangkutan diduga mengalami depresi," kata Kasubag Humas Polres Blitar Kota Iptu Rochan kepada wartawan Rabu (24/6/2020). Insiden kebakaran rumah itu berlangsung Rabu (24/6/2020), sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Entah apa yang mendorong Slamet tiba tiba menguras isi tanki sepeda motornya. Bensin yang ada di tangannya, lantas dia siram-siramkan di dalam rumah. Kursi dan seluruh perkakas yang ada, semuanya basah. Setelah itu disulut dengan pemantik api.
"Api seketika membakar kursi dan semua yang ada di dalam rumah," kata Rochan.
Lantaran dinding rumah terbuat dari anyaman bambu maka api dengan cepat berkobar. Melihat itu para tetangga berdatangan ke lokasi, berusaha memadamkan.
Slamet, kata sejumlah saksi, berada di luar rumah. Dia menyaksikan rumahnya yang terbakar sambil teriak-teriak gembira, dirinya yang membakarnya. "Slamet berada di luar rumah teriak-teriak omahku tak bong (rumahku tak bakar)," kata Rochan.
Dalam peristiwa kebakaran ini, mobil pemadam kebakaran dan beberapa aparat kepolisian langsung datang ke lokasi. Api yang menghanguskan rumah beserta isinya tersebut berhasil dipadamkan.
Hingga saat ini juga belum diketahui apa yang menyebabkan pemilik rumah yang diduga depresi itu membakar rumahnya sendiri. "Selain rumah seisinya, yang ikut terbakar adalah satu unit sepeda motor. Total kerugian material sekitar Rp10 juta," pungkas Rochan.
(nth)