Dimyati Rois Sudah Tahu akan Meninggal Hari Jumat, Ini Kesaksian Keluarga
loading...
A
A
A
KENDAL - Berita duka cita datang dari PBNU. Mustasyar PBNU, KH Dimyati Rois (77), wafat di RS Telogorejo Semarang. Ribuan pelayat langsung memadati kediaman KH Dimyati, di Kampung Jagalan, Desa Kutoharjo Kaliwungu, Kendal.
Di antara para pelayat, tampak Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin. Dikatakan, jenazah pria yang akrab disapa Mbah Dim, itu rencananya akan dimakamkan usai ibadah salat Jumat.
"Indonesia kehilangan panutan, beliau adalah ulama besar," katanya, di rumah duka, Jumat (10/6/2022).
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, dua hari sebelum meninggal KH Dimyati Rois sudah menunggu-nunggu hari Jumat. Dia seakan sudah mengetahui kapan ajalnya akan dijemput.
"Saya bersaksi beliau adalah ahli surga. Dan kemarin, beliau sudah memperlihatkan keceriaan, seolah-olah akan menerima tamu, menunggu malaikat untuk mengantarkannya menghadap Allah SWT," paparnya.
Mbah Dim sudah lama menderita sakit jantung. Namun, dua hari terakhir, dirinya terlihat seperti sudah sembuh dan menunjukkan keceriaan dihadapan keluarga. Hingga Kamis 9 Juni, sekitar jam 21.00 WIB, dia dilarikan ke RS Telogorejo.
Sempat masuk IGD selama 2 jam, dan Jumat 10 Juni, pukul 00.30 WIB, menghembuskan nafas terakhir. Jenazahnya kemudian dibawa ke Pondok Pesantren Alfadllu Wal Fadlilah Jagalan Kaliwungu.
Pelepasan jenazah dilaksanakan dikediaman pondok pesantren, pukul 13.00 WIB, dan disalatkan di masjid besar Al Mutaqqin Kaliwungu. Selanjutnya, jenazah dimakamkan di pemakaman Pondok Pesantren Alfadllu 2 Srogo Sidorejo.
Dimyati Rois menikah dengan Hj Toah, putri tunggal dari pasangan KH Ibadullah dan Hj Fatimah. Mereka dikarunia 10 orang putra-putri.
Di antara para pelayat, tampak Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin. Dikatakan, jenazah pria yang akrab disapa Mbah Dim, itu rencananya akan dimakamkan usai ibadah salat Jumat.
"Indonesia kehilangan panutan, beliau adalah ulama besar," katanya, di rumah duka, Jumat (10/6/2022).
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, dua hari sebelum meninggal KH Dimyati Rois sudah menunggu-nunggu hari Jumat. Dia seakan sudah mengetahui kapan ajalnya akan dijemput.
"Saya bersaksi beliau adalah ahli surga. Dan kemarin, beliau sudah memperlihatkan keceriaan, seolah-olah akan menerima tamu, menunggu malaikat untuk mengantarkannya menghadap Allah SWT," paparnya.
Mbah Dim sudah lama menderita sakit jantung. Namun, dua hari terakhir, dirinya terlihat seperti sudah sembuh dan menunjukkan keceriaan dihadapan keluarga. Hingga Kamis 9 Juni, sekitar jam 21.00 WIB, dia dilarikan ke RS Telogorejo.
Sempat masuk IGD selama 2 jam, dan Jumat 10 Juni, pukul 00.30 WIB, menghembuskan nafas terakhir. Jenazahnya kemudian dibawa ke Pondok Pesantren Alfadllu Wal Fadlilah Jagalan Kaliwungu.
Pelepasan jenazah dilaksanakan dikediaman pondok pesantren, pukul 13.00 WIB, dan disalatkan di masjid besar Al Mutaqqin Kaliwungu. Selanjutnya, jenazah dimakamkan di pemakaman Pondok Pesantren Alfadllu 2 Srogo Sidorejo.
Dimyati Rois menikah dengan Hj Toah, putri tunggal dari pasangan KH Ibadullah dan Hj Fatimah. Mereka dikarunia 10 orang putra-putri.
(san)