Anak Komisaris Bank Jatim Dikeroyok hingga Babak Belur, Ternyata Pemicunya Sepele

Senin, 06 Juni 2022 - 23:45 WIB
loading...
Anak Komisaris Bank Jatim Dikeroyok hingga Babak Belur, Ternyata Pemicunya Sepele
Anak Komisaris Bank Jatim yang dikeroyok hingga babak belur di parkiran HolyWings Jogjakarta, ternyata pemicunya sepele. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
SLEMAN - Anak Komisaris Bank Jatim, Bryan Yoga Kusuma hingga kini masih dirawat di rumah sakit usai dikeroyok di tempat parkir Holywings Jogja , Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman , Sabtu (4/6/2022) dini hari lalu.

Ternyata, insiden yang menimpa Bryan Yoga Kusuma dipicu karena persoalan sepele. Kuasa hukum Bryan Yoga Kusuma, Duke Arie Widagdo mengatakan, penganiayaan tersebut diduga karena kenalan Bryan, KN tersinggung usai diminta untuk tidak mendekat terlebih dahulu ke meja Bryan.



Sebab, kala itu, Bryan memang tengah berdiskusi mengenai bisnisnya dengan seorang klien. "Antara KN dan Bryan memang saling kenal. Tetapi menurut Bryan hanya kenal saja, tidak kenal dekat,"ujar Duke konferensi pers melalui daring, Senin (6/6/2022) siang.

Memang saat itu, Bryan datang ke Hollywings karena ingin membahas sesuatu dengan rekan bisnisnya. Dan kebetulan saat itu KN juga terlihat berada di lokasi sehingga bertemu dengan Bryan.



Bryan dengan rekan bisnisnya tersebut sebenarnya sudah berada di kafe Holywings terlebih dahulu. Kemudian KN terlihat mendatangi meja Bryan ketika Bryan hendak memulai perbincangan bisnis dengan rekannya tersebut. "Bryan belum tahu maksud kedatangan KN ke tempat yang sama,"terang dia.

Saat itu, Bryan mengaku tidak ingin diganggu terlebih dahulu karena ada perbincangan bisnis yang cukup penting. Bryan kemudian meminta KN agar jangan bergabung terlebih dahulu di meja tempat Bryan duduk.



Tampaknya permintaan Bryan tersebut membuat KN tersinggung. KN kemudian memprovokasi Bryan sehingga keduanya sempat bersitegang di dalam kafe. Karena terjadi keributan di dalam, hal itu diselesaikan di luar kafe.

"Bukannya menyelesaikan masalah, keduanya terlibat adu mulut. Hingga akhirnya terjadi penganiayaan di parkir Holywings Jogja,"papar dia.

Duke menyebut, setidaknya ada sekitar 20 orang yang memukuli Bryan di parkir Holywings tersebut. Salah satunya adalah KN yang sebelumnya tersinggung ketika diminta Bryan agar jangan mendekat. Namun, karena persoalan berbuntut panjang, korban lalu dibawa ke Polres Sleman.

Awalnya, mereka dibawa ke Polres Sleman untuk melakukan mediasi. Sayangnya, ketika di kantor polisi yang terjadi bukan mediasi persoalan yang terjadi justru ada oknum polisi yang ikut memukul Bryan di kantor tersebut. "Ini yang kami sayangkan, di dalam Polres Sleman, Bryan kembali dianiaya,"ungkap dia.



Karena itu, pihaknya meminta kepada Polda DIY untuk segera mengambil langkah tegas guna mengusut kasus ini. Pihaknya berharap agar persoalan ini segera ditarik dan ditangani oleh Polda DIY. Pasalnya ada laporan yang sama terkait kasus pengeroyokan ini yang dilaporkan di Polres Sleman.

"Kita sudah membuat laporan ke Polda DIY juga kemarin, karena ini kejadiannya di dua tempat, Holywings dan Polres Sleman, kami khawatir penanganan kasus jadi tidak seimbang karena laporan juga ada di Polres Sleman. Maka dari itu kami melaporkan ke Polda DIY dan berharap pengusutan kasus ini diselesaikan di ranah yang lebih tinggi," terang Duke.

Perwakilan keluarga Bryan, Anung Prajotho yang hadir dalam konferensi pers itu menjelaskan, Bryan sedang membahas bisnisnya yang dibangun di Jogja. Seperti yang ia ungkapkan sebelumnya, Bryan kini tengah membangun resort untuk destinasi wisata.

"Memang ada relasi bisnisnya dari luar kota yang ingin bertemu. Jadi memang untuk membahas bisnis di Holywings Jogja," katanya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)