Dikeroyok 15 Orang, Seorang Pelajar di Grobogan Koma 8 Hari
loading...
A
A
A
PURWODADI - Dua pelajar di Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, dikeroyok dan dianiaya oleh 15 orang saat sedang menikmati kopi di malam hari. Satu di antaranya mengalami koma dan tidak sadarkan diri selama 8 hari.
Setelah koma korban mengalami trauma dan meronta ingin balas dendam kepada pelaku. Orang tua korban dan pihak rumah sakit terpaksa mengikat kaki dan tangan korban karena terus mengamuk.
Tejo dan istrinya, orang tua korban mengatakan, anaknya berinisial DF (16) mengalami koma akibat pukulan dan tendangan di bagian dada oleh 15 pelaku. DF mengalami trauma berat setelah sadar dari koma selama delapan hari.
Bocah 16 tahun ini terus mengalami ketakutan dan tiba-tiba emosi untuk balas dendam muncul. Emosi bocah 16 tahun ini akhirnya reda dan mau berbaring kembali setelah ayah terus membujuk dan menenangkan.
Tejo mengungkapkan, anaknya dikeroyok dan dianiaya kelompok remaja yang berjumlah 15 orang di depan sebuah ruko di Jalan Grobogan- Semarang, Desa Putat, Kecamatan Purwodadi, Grobogan. DF yang sudah jatuh terkapar masih terus dipukul dan diinjak-injak para pelaku hingga berkali-kali.
Mengetahui DF pingsan, seorang rekannya IR berusaha menyelamatkan, namun justru juga ikut menjadi sasaran para pelaku hingga keduanya pingsan. Mengetahui kedua korban pingsan, para pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi.
Ketiga rekan korban yang selamat kemudian membawa korban ke rumah sakit. IR yang mengalami luka ringan akhirnya sadarkan diri, namun DF mengalami pengentalan darah di kepala hingga mengalami koma.
Tejo ayah DF dan Slamet Riyadi ayah IR langsung melaporkan kejadian ini ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Grobogan. Namun hingga seminggu lebih ayah korban mengaku belum mendapatkan panggilan atau pemeriksaan polisi.
Selama di rumah sakit belum ada petugas kepolisian yang datang untuk mengecek kondisi korban. Polisi mengaku masih melakukan pemeriksaan saksi dan orang tua korban akan diundang untuk memberikan keterangan dan kesaksian.
Setelah koma korban mengalami trauma dan meronta ingin balas dendam kepada pelaku. Orang tua korban dan pihak rumah sakit terpaksa mengikat kaki dan tangan korban karena terus mengamuk.
Tejo dan istrinya, orang tua korban mengatakan, anaknya berinisial DF (16) mengalami koma akibat pukulan dan tendangan di bagian dada oleh 15 pelaku. DF mengalami trauma berat setelah sadar dari koma selama delapan hari.
Bocah 16 tahun ini terus mengalami ketakutan dan tiba-tiba emosi untuk balas dendam muncul. Emosi bocah 16 tahun ini akhirnya reda dan mau berbaring kembali setelah ayah terus membujuk dan menenangkan.
Tejo mengungkapkan, anaknya dikeroyok dan dianiaya kelompok remaja yang berjumlah 15 orang di depan sebuah ruko di Jalan Grobogan- Semarang, Desa Putat, Kecamatan Purwodadi, Grobogan. DF yang sudah jatuh terkapar masih terus dipukul dan diinjak-injak para pelaku hingga berkali-kali.
Mengetahui DF pingsan, seorang rekannya IR berusaha menyelamatkan, namun justru juga ikut menjadi sasaran para pelaku hingga keduanya pingsan. Mengetahui kedua korban pingsan, para pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi.
Ketiga rekan korban yang selamat kemudian membawa korban ke rumah sakit. IR yang mengalami luka ringan akhirnya sadarkan diri, namun DF mengalami pengentalan darah di kepala hingga mengalami koma.
Tejo ayah DF dan Slamet Riyadi ayah IR langsung melaporkan kejadian ini ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Grobogan. Namun hingga seminggu lebih ayah korban mengaku belum mendapatkan panggilan atau pemeriksaan polisi.
Selama di rumah sakit belum ada petugas kepolisian yang datang untuk mengecek kondisi korban. Polisi mengaku masih melakukan pemeriksaan saksi dan orang tua korban akan diundang untuk memberikan keterangan dan kesaksian.
(wib)