Laskar Rempah Kemendikbud Jejaki Kebudayaan Sulsel
loading...
A
A
A
"Karaeng Pattingalloang ini seorang ilmuwan yang luar biasa. Mudah-mudahan memberi spirit kepada adik-adik juga bahwa di Sulawesi Selatan, pada tahun 1600-an, ada tokoh yang begitu cerdas. Harapannya, anak-anak dari seluruh Indonesia ini minimal bisa menyampaikan pesan-pesan itu tentang sosok Karaeng Pattingalloang," jelasnya.
Sekadar diketahui, Kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah diselenggarakan Kemendikbudristek bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Pemerintah Daerah, serta berbagai komunitas budaya.
Kegiatan menyusuri enam titik Jalur Rempah, yakni Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Neira, dan Kupang. Hal ini merupakan salah satu upaya diplomasi budaya yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, serta upaya untuk melibatkan generasi muda untuk mengenal narasi sejarah peradaban rempah dari geladak kapal Indonesia sendiri.
Komandan KRI Dewaruci Mayor Laut (P) Sugeng Hariyanto menuturkan, pihak TNI Angkatan Laut sangat merasa terhormat sebab menjadi bagian dari program ini. Menurutnya, kegiatan ini akan membuka wawasan bagi generasi muda bahwa kekuatan rempah Indonesia di mata dunia tak bisa dianggap sebelah mata.
Selain itu, juga menumbuhkan rasa bangga terhadap KRI Dewaruci. Yakni kapal pelatihan bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut gang merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut
"Kami mau membangkitkan pemahaman dan spirit generasi muda saat ini bahwa rempah-rempah itu adalah milik kita. Oleh karena itu kami ajak seluruh pemuda terbaik dari seluruh provinsi untuk berlayar dengan Dewaruci agar mereka semua ingat bahwa rempah-rempah Nusantara bisa mempengaruhi seluruh peradaban dunia," tukasnya.
Sekadar diketahui, Kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah diselenggarakan Kemendikbudristek bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Pemerintah Daerah, serta berbagai komunitas budaya.
Kegiatan menyusuri enam titik Jalur Rempah, yakni Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Neira, dan Kupang. Hal ini merupakan salah satu upaya diplomasi budaya yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, serta upaya untuk melibatkan generasi muda untuk mengenal narasi sejarah peradaban rempah dari geladak kapal Indonesia sendiri.
Baca Juga
Komandan KRI Dewaruci Mayor Laut (P) Sugeng Hariyanto menuturkan, pihak TNI Angkatan Laut sangat merasa terhormat sebab menjadi bagian dari program ini. Menurutnya, kegiatan ini akan membuka wawasan bagi generasi muda bahwa kekuatan rempah Indonesia di mata dunia tak bisa dianggap sebelah mata.
Selain itu, juga menumbuhkan rasa bangga terhadap KRI Dewaruci. Yakni kapal pelatihan bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut gang merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut
"Kami mau membangkitkan pemahaman dan spirit generasi muda saat ini bahwa rempah-rempah itu adalah milik kita. Oleh karena itu kami ajak seluruh pemuda terbaik dari seluruh provinsi untuk berlayar dengan Dewaruci agar mereka semua ingat bahwa rempah-rempah Nusantara bisa mempengaruhi seluruh peradaban dunia," tukasnya.
(agn)